Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk Hadapi Dampak Penurunan Kualitas Udara
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) memiliki peran penting dalam membantu individu dan masyarakat menghadapi dampak penurunan kualitas udara. Hal ini disebabkan karena penurunan kualitas udara berpotensi memberikan dampak serius terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Menurut buku pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
Dengan demikian, PHBS mencakup banyak perilaku yang harus dipraktikkan dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. PHBS mencakup semua perilaku yang harus dipraktikkan di bidang pencegahan dan penanggulangan penyakit, penyehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, gizi, farmasi dan pemeliharaan kesehatan, tidak terkecuali dalam menghadapi dampak penurunan kualitas udara.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat harus dipraktikkan dimanapun seseorang berada agar manfaat yang dihasilkan dapat lebih baik dan semakin optimal khususnya dalam menghadapi penurunan kualitas udara. Berikut ini 5 tatanan dari PHBS, di antaranya:
1. PHBS di Rumah Tangga
Penurunan kualitas udara berdampak kurang baik terhadap kesehatan, karena dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan, penyakit jantung, kanker dan lain sebagainya. Upaya yang dapat kita lakukan untuk menghadapi dampak penurunan kualitas udara terhadap kesehatan, salah satunya dengan menerapkan PHBS di Rumah Tangga. Adapun yang dapat dilakukan di antaranya dengan tidak merokok, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, melakukan aktivitas fisik setiap hari, makan buah dan sayur setiap hari, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang bayi dan balita, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan lain sebagainya.
Jangan lupa selalu menggunakan masker untuk masyarakat yang beresiko seperti lansia, balita, kelompok dengan kondisi kesehatan khusus dan bila berada di lokasi dengan tingkat cemaran udara tinggi misalnya jalan raya dan kawasan industri.
2. PHBS di Institusi Pendidikan
Penurunan kualitas udara tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan pernapasan, tetapi juga bisa hambat siswa dalam mengembangkan kemampuan matematika dan berbahasa. Temuan ini diungkap dalam studi di Cina dan Amerika Serikat yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Sebagai upaya dalam mengatasi dampak penurunan kualitas udara, mempraktikkan program PHBS di sekolah sangat penting untuk diterapkan oleh siswa-siswi demi menjaga kesehatan. Adapun indikator PHBS di institusi pendidikan atau sekolah di antaranya: tidak merokok di lingkungan sekolah, mencuci tangan dengan sabun, olahraga yang teratur dan terukur, mengkonsumsi jajanan sehat, melaksanakan kerja bakti, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan toilet yang bersih dan sehat, memberantas jentik nyamuk, hindari Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA).
3. PHBS di Tempat Kerja
Penurunan kualitas udara merupakan salah satu penyebab lingkungan tidak sehat. Berbagai upaya dilakukan untuk meminimalisir dampak penurunan kualitas udara salah satunya dengan menerapkan PHBS di tempat kerja. Indikator PHBS di tatanan tempat kerja yaitu: tidak merokok, membuang sampah di tempat sampah, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar, olahraga yang teratur/aktivitas fisik, konsumsi makanan dan minuman sehat, bebas NAPZA (Narkotika, Obat-obatan, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya), tidak meludah sembarang tempat, menggunakan jamban sehat saat buang air kecil dan besar, memberantas jentik nyamuk di tempat kerja, menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pegawaian dan lain-lainnya.
4. PHBS di Tempat Umum
Di tempat umum (tempat ibadah, pasar, pertokoan, terminal, dermaga dan lain-lain), adopsi PHBS dapat membantu melindungi individu dari dampak penurunan kualitas udara. Beberapa praktik PHBS yang dapat diimplementasikan di tempat umum untuk menghadapi hal tersebut yaitu, mencuci tangan dengan sabun, membuang sampah di tempat sampah, tidak meludah di sembarang tempat, menggunakan masker, menghindari aktivitas fisik intensif di luar ruangan, menjaga kebersihan pribadi, menjaga pola makan dan minum yang sehat, menghindari tempat yang terpapar polusi tinggi, meningkatkan kebersihan lingkungan, peningkatan kesadaran, menghindari merokok di tempat umum dan lain-lainnya.
Adopsi PHBS di tempat umum tidak hanya melibatkan individu, tetapi juga memerlukan dukungan dan kesadaran dari masyarakat serta upaya kolaboratif untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
5. PHBS di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Di fasilitas pelayanan kesehatan (klinik, Puskesmas, rumah sakit dan lain-lain), adopsi PHBS dapat membantu mengurangi dampak penurunan kualitas udara dan melindungi pasien, staf, dan pengunjung dari paparan polutan udara berbahaya. Praktik PHBS yang dapat diterapkan di fasilitas pelayanan kesehatan yakni dengan mencuci tangan dengan sabun, menggunakan jamban sehat, membuang sampah di tempat sampah, tidak merokok, tidak konsumsi NAPZA, tidak meludah di sembarang tempat, memberantas jentik nyamuk.
Tidak hanya itu, PHBS juga dapat dilakukan dengan memperbaiki sistem filtrasi udara yang efektif, pemantauan kualitas udara dalam ruang, ventilasi yang baik, pengaturan lalu lintas udara, menjaga kebersihan fasilitas layanan, mengatur pengelolaan limbah medis, melakukan edukasi pasien dan pengunjung, promosi kesehatan, penggunaan energi bersih dan lain-lain. Menerapkan PHBS di fasilitas pelayanan kesehatan akan membantu menciptakan lingkungan yang aman, bersih, dan sehat bagi semua orang yang berinteraksi dengan fasilitas tersebut.
Tips PHBS untuk hadapi dampak penurunan kualitas udara
PHBS dapat memainkan peran penting dalam mengatasi dampak penurunan kualitas udara. Penurunan kualitas udara telah menjadi masalah lingkungan yang dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan manusia. Mengadopsi praktik-praktik PHBS dapat membantu individu dan masyarakat mengurangi risiko dampak negatif penurunan kualitas udara. Berikut adalah beberapa cara PHBS dapat membantu mengatasi dampak penurunan kualitas udara:
a. Jaga kebersihan lingkungan: mengurangi sampah dan limbah di sekitar lingkungan dapat membantu mengurangi sumber penurunan kualitas udara. Menghindari pembakaran sampah dan limbah plastik juga dapat mencegah pelepasan zat-zat berbahaya ke udara.
b. Gunakan transportasi ramah lingkungan: menekan penggunaan kendaraan bermotor yang berkontribusi pada penurunan kualitas udara adalah langkah penting. Memilih untuk berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum dapat membantu mengurangi emisi gas buang kendaraan.
c. Selalu siap dengan perangkat pelindung diri: menggunakan masker atau alat pelindung pernapasan yang tepat saat berada di daerah dengan kualitas udara yang rendah dapat membantu melindungi paru-paru dan saluran pernapasan.
d. Kurangi aktivitas di luar ruangan saat kualitas udara memburuk: ikuti informasi tentang kualitas udara dan mengurangi aktivitas di luar ruangan saat tingkat polusi tinggi dapat membantu menghindari paparan berlebihan terhadap partikel berbahaya.
e. Tingkatkan kesadaran menjaga kesehatan diri : PHBS seperti menjaga kebersihan tubuh, mencuci tangan dengan benar, dan menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat dapat membantu tubuh lebih tahan terhadap dampak negatif penurunan kualitas udara. PHBS juga dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi udara bersih dan mengurangi dampak negatif penurunan kualitas udara.
Nah, sobat sehat, PHBS itu tidak hanya membantu mengurangi dampak penurunan kualitas udara terhadap kesehatan, tetapi juga meningkatkan kapasitas tubuh untuk menghadapi tantangan lingkungan. Penting untuk diingat bahwa PHBS harus diintegrasikan dalam gaya hidup sehari-hari dan masyarakat secara keseluruhan untuk menciptakan perubahan positif dalam menghadapi dampak polusi dan masalah lingkungan lainnya. [RH]
Yuk, bersama-sama terapkan perilaku hidup dan sehat untuk menghadapi dampak penurunan kualitas udara. Sukses Jakarta untuk Indonesia!
Referensi:
Buku Pedoman Perilaku Hidup dan Sehat (PHBS) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
World Health Organization (WHO)
(https://www.who.int/news-room/feature-stories/detail/air-pollution--the-invisible-health-threat)
Centers for Disease Control and Prevention (https://www.cdc.gov/air/pollutants.htm)