Vaksinasi HPV Massal Perlindungan 500 Perempuan Menuju 500 Tahun DKI Jakarta Spesial Hari Ibu 2025
Selasa, 23 Desember 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Ibu 2025, SPRIN-POGI bersama mitra lintas sektor menyelenggarakan kegiatan Vaksinasi HPV Massal sebagai upaya perlindungan kesehatan bagi 500 perempuan, bertempat di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA Amurwani Dwi Lestariningsih, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati, Ketua Umum POGI Budi Wiweko, serta Direktur Sales Bio Farma Kamelia Faisal.
Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus menegaskan bahwa vaksinasi HPV merupakan langkah preventif yang sangat efektif dalam mencegah kanker serviks. Ia menyampaikan bahwa pemerintah terus memperluas cakupan vaksinasi HPV sebagai bagian dari transformasi sistem kesehatan nasional. “Vaksinasi HPV adalah investasi jangka panjang untuk melindungi perempuan Indonesia. Dengan pencegahan sejak dini, kita dapat menurunkan angka kematian akibat kanker serviks secara signifikan,” ujarnya.
Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA Amurwani Dwi Lestariningsih menekankan bahwa kesehatan perempuan, khususnya kesehatan reproduksi, merupakan isu strategis pembangunan nasional. “Kesehatan perempuan bukan hanya isu sektoral, tetapi fondasi bagi ketahanan keluarga dan bangsa. Ketika perempuan sehat, keluarga akan kuat, dan pembangunan dapat berjalan secara berkelanjutan,” tuturnya.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memperkuat upaya pencegahan kanker serviks melalui layanan kesehatan yang inklusif dan merata. “Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mendorong pencegahan melalui vaksinasi, deteksi dini, dan layanan kesehatan yang terintegrasi, agar setiap warga, khususnya perempuan, mendapatkan perlindungan kesehatan yang adil dan bermutu,” ungkapnya.
Ketua Umum POGI Budi Wiweko menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan SPRIN (Selamatkan Perempuan Indonesia) yang berfokus pada pengawalan kesehatan perempuan sepanjang siklus kehidupan. “Setiap 25 menit, satu perempuan Indonesia meninggal akibat kanker serviks. Padahal ini adalah kematian yang dapat dicegah. Melalui vaksinasi HPV massal ini, kami ingin menghadirkan langkah nyata perlindungan perempuan, sekaligus mendukung program pemerintah,” katanya. Ia juga menyebutkan bahwa kegiatan ini dicatat dan sedang dalam proses verifikasi oleh Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai vaksinasi HPV dengan jumlah peserta terbanyak.
Rangkaian kegiatan diawali dengan seremonial, selanjutnya peserta yang telah mendaftar mengikuti tahapan pemeriksaan kesehatan meliputi pengecekan suhu tubuh, tekanan darah, dan saturasi oksigen. Peserta yang memenuhi kriteria kemudian menjalani proses penyuntikan vaksin HPV oleh tenaga kesehatan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan semakin meningkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan kanker serviks sejak dini. Kolaborasi antara pemerintah, organisasi profesi, dan sektor swasta ini menjadi bukti nyata kehadiran negara dalam melindungi kesehatan perempuan, sebagai fondasi keluarga yang kuat dan generasi masa depan Indonesia yang lebih sehat, berdaya, dan berkualitas. [RN]
