Dinas Kesehatan DKI Jakarta Selenggarakan Refleksi Akhir Tahun 2025 dan Pisah Sambut Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Jakarta, 29 Desember 2025 - Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan Refleksi Akhir Tahun 2025 yang dirangkaikan dengan acara Pisah Sambut Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta bersama seluruh jajaran, pada Senin (29/12). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Auditorium Lantai 2, Gedung Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat.
Dalam kegiatan refleksi akhir tahun tersebut, Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Savitri Handayana, memaparkan capaian kinerja sepanjang tahun 2025, termasuk berbagai produk regulasi yang telah disusun. Beberapa di antaranya berupa buku pedoman yang telah selesai disusun, serta sejumlah Peraturan Daerah dan Peraturan Gubernur yang saat ini masih dalam proses pembahasan.
Selain itu, Savitri juga menyampaikan berbagai inovasi yang telah dihasilkan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam rangka mempermudah akses dan peningkatan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat. Sejumlah inovasi tersebut bahkan berhasil meraih penghargaan, baik di tingkat daerah maupun nasional.
“Dinas Kesehatan DKI Jakarta bersama jajaran secara rutin menghadirkan inovasi setiap tahun, dan beberapa di antaranya telah meraih prestasi di tingkat nasional,” ungkap Savitri.
Pada kesempatan yang sama, Savitri turut menjelaskan hasil evaluasi pemenuhan capaian strata grand design layanan prioritas rumah sakit daerah sepanjang tahun 2025. Ia juga menyoroti tantangan dan upaya percepatan penuntasan Tuberkulosis (TBC) di DKI Jakarta. Adapun tantangan yang dihadapi antara lain belum proporsionalnya jumlah alat diagnosis dan skrining TBC, keterbatasan penemuan terduga dan kasus TBC dari kontak erat atau serumah, serta masih ditemukannya stigma dan diskriminasi terhadap pasien TBC.
“Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah berupaya mempercepat penuntasan TBC melalui optimalisasi pemanfaatan NOPCT plus life dan Open PCR, digitalisasi skrining melalui JakScan, penguatan active case finding (ACF) berbasis pemetaan sasaran, serta penguatan investigasi kontak erat dan serumah,” tambahnya.
Selain isu TBC, refleksi akhir tahun ini juga membahas capaian Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), meliputi progres pelaksanaan hingga saat ini, hambatan dan kendala yang dihadapi, intervensi yang telah dilakukan, serta rencana tindak lanjut untuk meningkatkan capaian program ke depan. Lebih lanjut, Savitri turut memaparkan percepatan penanganan stunting di DKI Jakarta. Tantangan yang dihadapi antara lain masih rendahnya kepatuhan balita dengan masalah gizi selama proses tatalaksana, belum optimalnya pemanfaatan pemantauan pertumbuhan seluruh balita, serta belum tersedianya sistem monitoring, pencatatan, dan pelaporan yang terintegrasi.
“Sebagai langkah ke depan, strategi penanganan stunting tahun 2026 akan difokuskan pada pencegahan kasus baru stunting, penguatan penanganan balita stunting, penguatan regulasi, serta peningkatan sistem pencatatan dan pelaporan yang terintegrasi” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyampaikan sejumlah arahan strategis, antara lain terkait peta jalan perlindungan tenaga medis dan tenaga kesehatan, hasil konsolidasi program sepanjang tahun 2025 dan rencana tindak lanjut di tahun 2026 sesuai dengan identifikasi kebutuhan, serta optimalisasi utilisasi alat kesehatan di RSUD dan RSKD. Ani juga menyoroti pemanfaatan sistem JakConnected yang dinilai masih belum optimal di sejumlah RSUD, sehingga perlu penguatan komitmen dan pengawasan dalam implementasinya. Selain itu, ia menekankan pentingnya peningkatan kinerja program Pasukan Putih, termasuk ketepatan sasaran dan evaluasi capaian per kota/kabupaten.
Kadis Kesehatan DKI Jakarta, Ani, turut memaparkan perkembangan JakSIMPUS, termasuk progres implementasi, rencana linimasa ke depan, serta peran strategis kepala puskesmas dalam memastikan integrasi data dan peningkatan mutu layanan kesehatan primer di DKI Jakarta.
“Kami berharap para kepala puskesmas dapat mempersiapkan implementasi JakSIMPUS sesuai dengan linimasa yang telah ditetapkan, menjamin kesiapan sumber daya manusia, memastikan kepatuhan dalam penginputan data, menunjuk person in charge (PIC) yang aktif, serta memanfaatkan hasil JakSIMPUS sebagai dasar evaluasi dan peningkatan kualitas layanan,” ujarnya.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan Refleksi Akhir Tahun 2025, acara dilanjutkan dengan momen pisah sambut Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, turut menyampaikan apresiasi dan pesan perpisahan kepada Dwi Oktavia yang mengemban Amanah baru sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP). Ani mengungkapkan bahwa momen pisah sambut ini menghadirkan dua perasaan yang dirasakan bersama oleh seluruh jajaran, yakni rasa haru dan rasa bangga.
“Kita semua tentu merasakan dua perasaan yang berbeda. Di satu sisi ada rasa haru, namun di sisi lain ada rasa bangga karena melepas salah satu orang terbaik Dinas Kesehatan untuk melangkah ke tempat tugas yang baru. Saya yakin, di manapun Bu Lies (sapaan akrabnya) bertugas, dengan kompetensi, pengalaman, dan dedikasinya, beliau akan membawa banyak perbaikan dan keberkahan,” ujar Ani.
Ia juga menegaskan bahwa Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) selama ini merupakan mitra strategis dengan sasaran dan tujuan yang sejalan, khususnya dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Ani berharap sinergi dan kolaborasi yang telah terjalin dapat terus berlanjut ke depan. Ia juga menyampaikan doa dan harapan agar Bu Lies senantiasa diberikan kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan amanah.
“Atas nama keluarga besar Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kami mengucapkan selamat bertugas. Semoga selalu diberikan kesehatan, kekuatan, dan keberkahan, sehingga kita semua dapat terus berkontribusi dan berkolaborasi dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat,” tutup Ani.
Sementara itu, Kepala Dinas PPAPP, Dwi Oktavia, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh jajaran Dinas Kesehatan DKI Jakarta atas kebersamaan dan kolaborasi yang telah terjalin selama masa pengabdiannya. Ia mengungkapkan bahwa perjalanan kariernya di Dinas Kesehatan sejak tahun 2006–2007 hingga saat ini, termasuk pada masa penanganan pandemi COVID-19, menjadi pengalaman berharga yang membentuk perjalanan pengabdiannya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Dinas Kesehatan yang telah bersama-sama bekerja dan berjuang. Semua pengalaman ini menjadi bekal yang sangat berarti bagi saya dalam menjalankan amanah ke depan. Saya juga mohon maaf apabila selama kebersamaan terdapat hal-hal yang kurang berkenan,” ujarnya.
Dwi juga menegaskan pentingnya menjaga hubungan dan kolaborasi lintas sektor meskipun berada di tempat tugas yang berbeda. Ia berharap sinergi yang telah terbangun dapat terus berlanjut pada kolaborasi-kolaborasi berikutnya demi meningkatkan kesejahteraan dan kualitas layanan bagi masyarakat. Dwi Oktavia resmi dilantik sebagai Kepala Dinas PPAPP pada 17 Desember 2025 lalu. Pada waktu yang bersamaan, tongkat estafet kepemimpinan Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta dilanjutkan oleh Savitri Handayana, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan. [AA]
