Sosok Humble dan Penuh Cinta, Evita “Upik” Yulvanida untuk Lansia Tanah Abang
Di tengah hiruk pikuk Tanah Abang, ada satu sosok yang begitu berarti bagi para lansia. Evita Yulvanida atau yang akrab disapa Upik, nama yang mungkin sederhana, tapi kiprahnya memberi makna dalam kehidupan para anggota komunitas lansia di wilayah itu.
Menurut Ibu Hamidah, lansia yang kini berusia 60 tahun, kehadiran Bu Upik telah menjadi penggerak utama semangat para lansia untuk tetap aktif dan sehat.
“Sosoknya humble, perhatian, dan besar sekali perhatiannya sama lansia,” ujar Ibu Hamidah dengan penuh rasa hormat.
Awalnya, kegiatan lansia di Tanah Abang hanya diikuti beberapa orang. Namun berkat semangat dan dorongan dari Bu Upik, jumlah anggotanya terus bertambah hingga mencapai ratusan. Meskipun kini jumlah anggota sempat berkurang, semangat mereka tak pernah padam.
“Dari dulu sampai sekarang kita masih bertahan, kita berjalan, berkat Bu Upik,” lanjutnya.
Bu Upik, yang bertugas di Pusat Data dan Teknologi Informasi Kesehatan Daerah, tetap aktif mendampingi para lansia. Setiap kegiatan senam, pemeriksaan kesehatan, hingga acara kebersamaan selalu melibatkan dirinya.
“Apapun kegiatannya misal senam, kita berhubungan dengan Bu Upik. Di sini juga berkat Bu Upik kita bisa senam, karena beliau yang bantu perizinannya,” kata Ibu Hamidah.
Tak hanya memfasilitasi, Bu Upik juga terlibat langsung membantu para lansia menjaga kesehatannya.
“Bu Upik juga ikut bantu-bantu cek kesehatan (para lansia)” tambahnya.
Kini, banyak anggota lansia berusia 70 hingga 80 tahun yang masih aktif, tetap kuat berjalan, dan semangat mengikuti kegiatan berkat dukungan serta pembinaan yang konsisten. Di akhir perbincangan, Ibu Hamidah menyampaikan doa dan harapannya untuk sosok inspiratif ini.
“Mudah-mudahan Bu Upik sehat terus, tetap semangat dan perhatian sama lansia. Jangan pantang mundur melihat kondisi lansia seperti ini. Jempol dua untuk Bu Upik, mantap!” ungkapnya dengan penuh bangga.
Melalui ketulusan dan komitmen yang ia tunjukkan, Bu Upik menjadi teladan nyata bahwa perhatian dan kasih sayang tulus bisa menjadi sumber kekuatan bagi para lansia untuk tetap sehat, bahagia, dan berdaya. Dedikasinya juga sejalan dengan program pemerintah yang melakukan pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) terhadap lansia guna menjaga kesehatan fisik para lansia serta menumbuhkan semangat kebersamaan dan rasa dihargai di masa senja mereka. Bu Upik menunjukkan bahwa dengan hati yang tulus dan sikap sederhana, kebahagiaan bisa tercipta bagi para lansia yang telah banyak berjasa di kehidupan ini. [AA]
