Puncak HKN ke-61, Pemprov DKI Jakarta Luncurkan Ekosistem Kesehatan Jakarta Siaga Stroke dan JakSimpus sebagai Penguat Sistem Kesehatan Jakarta
Jakarta, 5 Desember 2025 - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menggelar Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 Tahun 2025 di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Jumat, (5/12). Acara ini menjadi peringatan juga dorongan dalam memperkuat komitmen Jakarta menuju Kota Siaga Stroke 2026 melalui program Jakarta Code Stroke, sekaligus meluncurkan JakSimpus, layanan kesehatan inovasi digital yang menjadi bagian dari peningkatan pelayanan kesehatan di Jakarta. Acara ini dihadiri Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo, Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati, Asisten Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta Ali Maulana Hakim, serta para pimpinan lembaga dan asosiasi kesehatan menjadi pilar penting transformasi kesehatan menuju layanan cepat, terintegrasi, dan berstandar global.
Dalam laporannya, Ani menegaskan bahwa tema HKN tahun ini, Smart City Healthy People, menjadi landasan untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam membangun layanan kesehatan yang cepat, tanggap, dan terstandar global. Ia menyampaikan bahwa Jakarta Code Stroke hadir sebagai ekosistem layanan terpadu dari hulu ke hilir, yang memastikan setiap warga mendapatkan layanan cepat dan tepat dalam waktu emas 4,5 jam, mulai dari edukasi, respons cepat, layanan rumah sakit, hingga rehabilitas.
“Angka kecacatan akibat stroke di Jakarta mencapai 21,4% dan 2,9% diantaranya berakhir dengan kematian. Stroke adalah penyakit yang perlu ditangani dalam waktu kurang dari 4,5 jam. Sistem kita harus memastikan warga mendapatkan layanan cepat dan terstandar,” ujar Ani.
Ani juga menegaskan bahwa kini Jakarta memiliki sistem layanan digital JakAmbulans, JakConnected, dan JakWarehouse.
“Izin melaporkan bahwa Jakarta memiliki berbagai sumber daya yang mendukung upaya menuju Jakarta kota siaga stroke. Di antaranya pasukan putih, puskesmas, rumah sakit, layanan ambulans gawat darurat, CCA, JakAmbulans, JakConnected, dan JakWarehouse.” tambahnya
Ia juga menambahkan bahwa saat ini Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah meluncurkan JakSimpus, yaitu ekosistem layanan kesehatan berbasis digital yang kami gunakan sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan berbasis bukti.
Dalam sambutannya, Wamen Kesehatan RI Dante menekankan pentingnya kesiapsiagaan Jakarta dalam menghadapi kasus stroke menuju target Jakarta Siaga Stroke 2026. Ia menggambarkan Jakarta sebagai pusat energi Indonesia dengan mobilitas penduduk dan aktivitas ekonomi yang tinggi, namun sering kali diiringi dengan pola hidup masyarakat yang kurang sehat.
“Mobilitas penduduk, aktivitas ekonomi itu terkonsentrasi hampir secara terpusat di kota Jakarta. Sayangnya mobilitas yang tinggi, aktivitas pekerjaan yang membandingkan masyarakat Jakarta seringkali membuat mereka lupa akan kesehatannya. Contohnya mengabaikan pola makan, tidak ada waktu berolahraga, sehingga ini menjadi salah satu faktor resiko terjadinya penyakit kardiovaskuler pembuluh darah di kemudian hari. Salah satu diantaranya adalah stroke.” ujar Dante
Wamenkes Dante juga menegaskan bahwa stroke merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia sehingga diperlukan sistem layanan yang cepat dan terintegrasi agar penanganan dapat dilakukan dalam golden period 4,5 jam.
“Jadi kalau pasien dari awal gejala kemudian langsung diobati bisa menuju rumah sakit, dari symptom to needle, dari home to needle sampai masuk jarum, sampai masuk obat 4,5 jam maka bisa selamat dan terhindar dari kecacatan.” ujarnya
Ia mengapresiasi langkah Jakarta dalam memperkuat edukasi masyarakat, kesiapan sistem kesehatan, dan pemanfaatan digitalisasi melalui JakSimpus sebagai bagian dari transformasi kesehatan.
“Jakarta saya lihat tidak selalu mengekor dan mengikuti, bergerak mengikuti zaman. Tetapi orang-orang di Jakarta itu melompat lebih jauh ke depan sebelum isu itu berjalan. Salah satunya adalah program Siaga Stroke yang baru pertama kali dibuat komitmen di tingkat provinsi di seluruh Indonesia.” imbuhnya
Wamenkes Dante juga menyoroti pentingnya integrasi sistem digital kesehatan, termasuk JakSimpus, dengan platform nasional. Integrasi JAKSimpus dengan platform nasional Satu Sehat juga menjadi sorotan penting guna meningkatkan efisiensi layanan dan interoperabilitas data kesehatan.
“Dengan berbasis pada pelayanan maka digitalisasi ini akan menunjang proses pelayanan yang lebih efisien, lebih efektif dan berdampak kepada masyarakat. JakSimpus tidak berdiri sendiri namun bersinergi dengan platform yang kami kembangkan yaitu platform Satu Sehat Nasional.” tambahnya
Sementara itu Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo menyampaikan bahwa isu stroke menjadi fokus utama Jakarta menuju Jakarta Siaga Stroke 2026. Hal ini bukan tanpa alasan, stroke kini menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia, sehingga langkah pencegahan harus dilakukan lebih cepat, terstruktur, dan terintegrasi.
“Kami tahu stroke adalah penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Karena itu, Jakarta dengan fasilitas yang lengkap harus menjadi garda terdepan dalam pencegahan,” ujarnya
Ia menyampaikan dukungan penuh terhadap Jakarta Code Stroke dan transformasi digital layanan kesehatan Jakarta JakSimpus, sebuah inovasi digital yang mempermudah pencatatan, pelaporan, dan pengelolaan layanan kesehatan di seluruh Puskesmas Jakarta. Dengan sistem ini, tenaga kesehatan tidak lagi terbebani ratusan laporan manual karena semuanya terintegrasi dalam satu platform. Pada puncak HKN ini Gubernur DKI Jakarta, Pramano Anung menegaska dukungan penuhnya Jakarta Sistem Informasi Manajemen (Jaksimpus).
“Sekali lagi saya memberikan dukungan sepenuhnya untuk Jakarta Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Jaksimpus ini” Tegasnya
Selain itu, Gubernur juga memerintahkan 584 Pasukan Putih yang sebelumnya bertugas khusus bagi difabel dan lansia, untuk turut mendukung penanganan kasus stroke. Kehadiran pasukan ini dinilai penting terutama dalam masa emas (golden period) penanganan stroke, yaitu 4,5 jam sejak munculnya gejala.
Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61 di DKI Jakarta ditutup dengan penegasan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk memperkuat sistem kesehatan yang modern, responsif, dan berbasis teknologi melalui peluncuran Jakarta Siaga Stroke dan JakSimpus. Dengan visi Jakarta sebagai kota global berdaya saing, Gubernur menutup pesannya dengan optimisme bahwa melalui kolaborasi dan inovasi, Jakarta dapat mewujudkan generasi sehat dan masa depan yang lebih kuat. [AA/NY/RF]
