Jaga Asupan Gizi Harian Mulai Dari Sekarang
Jika sedang berdiri di depan cermin, mungkin Anda berpikir, betapa menariknya diri sendiri karena tubuh yang ideal. Tapi, bisa jadi mungkin satu di antara pembaca berpikir, mengapa badan saya terlalu kurus atau terlalu gemuk ya? Ternyata, berat badan dan tinggi alias tumbuh kembang seseorang itu dapat berubah, berkat kadar Gizi dalam tubuh setiap manusia.
Menurut Nova Setianie, S. Gz dari Seksi Gizi, Promosi Kesehatan, dan PPSM Bidang Kesehatan Masyarakat (GPP Kesmas) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Gizi pada dasarnya berupa makanan. Setiap makanan yang dikonsumsi memiliki pengaruh terhadap tumbuh kembangnya manusia. Karena Gizi dalam makanan ini sangat penting terutama mengenai apa yang kita konsumsi, maka makanan dibagi ke dalam dua tipe, yaitu makanan dengan Gizi makro dan makanan dengan Gizi mikro.
“Makanan dengan Gizi makro itu seperti nasi atau karbohidrat lainnya. Kemudian ada protein seperti nabati dan hewani (kacang-kacangan dan daging/ikan). Kemudian ada Gizi mikronya seperti sayur dan buah. Semua makanan ini mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan mineral,”ucap Nova.
Memang diakui Healthies, di tahun-tahun sebelumnya jargon yang sangat kuat untuk meningkatkan Gizi di masyarakat adalah dengan “Empat Sehat Lima Sempurna”. Namun kini jargon tersebut lebih dipadatkan lagi menjadi “Makanan Dengan Komposisi Seimbang” baik dari karbohidrat, lauk protein, sayur dan buah. Susu yang sebelumnya menjadi pelengkap lima sempurna kini dikategorikan menjadi protein hewani.
“Jadi, kalau kita makan harus dilihat ‘empat pilar’. Apakah ada nasi sebagai karbohidrat, lauknya, sayurnya dan buah. Susu yang biasanya menjadi kelima, kini masuk ke dalam kategori protein hewani dan posisinya diganti menjadi air putih,” lanjutnya.
Tentu jika Gizi kita tidak seimbang (Gizi buruk) membuat kekebalan tubuh menurun dan badan menjadi rentan terkena penyakit. Jika sudah rentan terhadap penyakit khususnya pada anak, membuat tumbuh kembangnya akan melambat.
Tapi perlu diperhatikan pula Healthies! Gizi yang berlebih di tubuh ternyata juga tidak baik. Pasalnya, ada beberapa penyakit yang mengintai ketika tubuh mengalami Gizi berlebih (over nutrition). Gizi berlebih bisa akibat terlalu banyak mengkonsumsi protein atau lemak yang berlebih. Hal ini membuat tubuh menjadi kelebihan berat dan berujung ke obesitas.
“Begini, tubuh memang membutuhkan Gizi seimbang untuk kebutuhan energi. Tapi, tubuh juga seharusnya ‘mengeluarkan Gizi’ tersebut melalui aktivitas tiap hari seperti exercise atau olahraga. Intinya ada sinergi yaitu ada Gizi yang masuk ke tubuh dan ada Gizi yang keluar dari tubuh sebagai energi,” lanjutnya.
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab kelebihan Gizi seseorang seperti genetik, kurangnya aktivitas fisik dan yang terpenting tidak memiliki pengetahuan akan Gizi seimbang. Berdasarkan penuturan Seksi GPP Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Gizi yang berlebih dalam tubuh membuat terjadinya penumpukan lemak dan gula serta membuat perubahan metabolisme dari keduanya. Lalu, lemak-lemak tadi akan membentuk plak dalam aliran darah, yang jika terbawa menuju jantung, derr! Serangan jantung pun terjadi. Apalagi kalau terbawa ke otak, stroke tidak bisa terhindarkan, Healthies!
Sebelum penyakit mematikan tersebut muncul, kemungkinan lainnya adalah adanya pengucilan dari lingkungan sekitar (Body Shaming). Hal ini juga memicu tekanan batin yang membuat depresinya seseorang. Ngomong-ngomong nih Healthies, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta sudah memiliki website khusus yaitu sahabatjiwa-dinkes.jakarta.go.id. Website ini merupakan layanan konsultasi online untuk warga Jakarta, terkait masalah batin atau kejiwaan. Kamu tinggal menuliskan keluh kesah kamu di website ini, dan praktisi kesehatan terbaik, akan mencari solusinya secara gratis.
“Di Jakarta sendiri, perilaku sadar Gizi di masyarakat mulai meningkat. Hanya saja, konsumsi protein nabati lebih banyak dibanding hewani sedangkan konsumsi sayur dan buah masih kurang. Prinsip empat pilar inilah yang terus kita gerakkan agar masyarakat sadar pentingnya makan dengan gizi seimbang,” kata Ecep Setya, Seksi GPP Kesmas, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Menjelang peringatan Hari Gizi Nasional yang jatuh pada tanggal 25 Januari 2022 mendatang, tema yang diangkat yaitu Aksi Bersama Cegah Stunting dan Obesitas. Untuk kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya Gizi sebagai pencegah stunting dan obesitas, Seksi Gizi, Promosi Kesehatan, dan PPSM Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melaksanakan berbagai perlombaan seperti inovasi intervensi gizi (INAGI), kuliner bekal anak sekolah dengan komposisi gizi seimbang, konten video kampanye Tablet Tambah Darah pada remaja putri, tiktok cardio challenge, kudapan berbahan dasar hewani dan Duta Gizi Remaja.
“Perlombaan ini diadakan agar masyarakat memahami pentingnya gizi dalam kehidupan sehari-hari. Pesan kami, ubah kebiasaan buruk makan dengan mempertimbangkan kembali empat pilar yaitu karbohidrat, sayur, lauk dan buah. Makanan dengan gizi seimbang akan membentuk pertumbuhan baik dari segi fisik, mental dan produktivitas. Kami dari Seksi Gizi, Promosi Kesehatan, dan PPSM, Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengucapkan Selamat Hari Gizi Nasional yang Ke-62,” tutup Nova Setianie, S. Gz.
Sumber: Seksi Gizi, Promosi Kesehatan, dan PPSM, Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta & berbagai sumber
foto: berbagai Sumber