Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Selenggarakan Penguatan dan Penilaian Agent of Change Penyakit Tidak Menular pada Instansi Terpilih
Jakarta, 14 November 2024 – Meningkatnya prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) saat ini dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adanya transisi demografi, transisi teknologi, transisi ekonomi serta perilaku yang dapat berisiko terkena penyakit tidak menular di masyarakat, seperti pola makan tidak sehat yang tinggi kadar gula, garam, dan lemak, kurang aktivitas fisik, merokok, obesitas, dan stress. Salah satu upaya untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengurangi perilaku yang dapat berisiko terkena penyakit tidak menular adalah pembentukan Agent of Change (AoC) Penyakit Tidak Menular di institusi melalui pelatihan, pertemuan penguatan dan evaluasi kegiatan. Untuk itu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menggelar kegiatan Penguatan dan Penilaian Agent of Change (AoC) Penyakit Tidak Menular pada Instansi Terpilih, bertempat di Ruang Auditorium lt 2, Gedung Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Kamis (14/11).
Membuka kegiatan ini, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Arif Syaiful Haq menyampaikan Prevalensi beberapa PTM utama meningkat, sementara penyakit menular masih tinggi, lebih diperberat lagi dengan penyakit baru dan penyakit lama yang muncul kembali.
“Penyakit tidak menular menjadi salah satu tantangan dalam pembangunan dalam bidang kesehatan, yang dapat menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat khususnya kelompok masyarakat yang mayoritas terpapar yaitu usia produktif” ucapnya.
Lebih lanjut Arif menyampaikan diperlukan adanya pemahaman bersama tentang besaran masalah PTM dan faktor risikonya.
“Peran masyarakat perlu ditingkatkan dalam upaya promotif dan preventif faktor risiko penyakit tidak menular sehingga masyarakat tahu, mau dan mampu melakukan pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular” pungkasnya.
Dalam kegiatan ini menghadirkan pula narasumber dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia, Faradila Keiko yang membawakan materi Pentingnya Kesehatan Mental dalam Pencegahan dan Pengendalian PTM. Para peserta penilaian AoC berasal dari instansi yang mewakili wilayahnya masing-masing yang telah dibina oleh Puskesmas agar dapat dikembangkan dan menjadi percontohan dan direplikasi di instansi lain. Kecamatan Tanah Abang mewakili dari Jakarta Pusat, Kecamatan Mampang Prapatan mewakili wilayah Jakarta Selatan, PT. Megaria Mas Sentosa mewakili wilayah Jakarta Utara, Balai Pemasyarakatan Kelas I mewakili wilayah Jakarta Barat, Universitas Respati Indonesia mewakili wilayah Jakarta Timur dan Kelurahan Untung Jawa mewakili wilayah Kepulauan Seribu. Adapun juri penilai diantaranya dari Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) Jakarta Susi dan dari Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes: Bonnie Medana Pahlevie.
Dengan pelatihan, pertemuan penguatan dan evaluasi kegiatan AoC PTM ini diharapkan dapat memahami peran dirinya sebagai pemicu kesadaran diri untuk berubah, mentransformasikan tahapan niat menjadi tindakan nyata, dan sebagai pendorong perubahan bagi orang lain di lingkungan sekitarnya. [AA]