blog-img-10

Keterangan : Berhenti Merokok Bisa Bikin Perut Buncit?

Posted by : Administrator

Berhenti Merokok Bisa Bikin Perut Buncit?

Mungkin kalian pernah mendengar salah satu alasan perokok yang enggan berhenti merokok, yaitu karena takut perut membesar (Baca: membuncit). Ketika berhenti merokok, mereka (si perokok) akan mencari “pelampiasan” lain untuk menghilangkan rasa keinginan merokok mereka dengan cara makan dengan jumlah yang sangat banyak. Apakah itu nasi, mie, permen, apapun. Selama menurut mereka itu adalah kunyahan, mereka akan terus mengunyah. Pada akhirnya, karena jumlah konsumsi makanan yang sangat banyak, membuat perut mereka membesar. Lantas, benarkah berhenti merokok akan menyebabkan hal seperti itu?

“Sebenarnya sih salah ya kalau dibilang seperti itu. Berhenti merokok harusnya diikuti dengan aktivitas lain seperti olahraga, makan makanan gizi seimbang, minum cukup dan istirahat cukup,” ucap dr. Rita Anggraini, Kepala Puskesmas Kecamatan Matraman.

Dr. Rita berujar, dirinya pernah mendengar pengakuan seorang wanita bahwa merokok dapat menjaga tubuh tetap langsing, karena nafsu makan dapat berkurang. Ia pun heran dengan pernyataan tersebut karena rokok justru merusak lambung.

“Konsumer rokok memang merasakan jika rokok membuat perut kenyang, padahal itu salah. Rokok membuat tubuh kekurangan oksigen, sehingga itu mempengaruhi gen lapar yang biasa disebut leptin. Nah, inilah yang membuat perokok tidak merasakan lapar. Padahal, lambung mereka dikatakan sudah butuh asupan makanan. Hasilnya, banyak perokok yang mengalami asam lambung dan berakhir dengan tukak lambung. Oleh karena itu, setiap orang yang akan kita konseling, kita jelaskan bahwa ketika berhenti merokok harus diimbangi dengan pola hidup sehat,” ujar dr. Rita Anggraini.

Puskesmas Kecamatan Matraman memiliki poliklinik upaya berhenti merokok “Cemara”. Poli UBM ini membantu siapapun yang perokok aktif untuk berhenti merokok, dengan metode Spiritual Emosional Freedom Technique (SEFT) yaitu teknik terapi yang menggabungkan sistem energi tubuh dan terapi spiritualitas dengan metode tapping pada 18 titik kunci di sepanjang 12 jalur energi tubuh. Selain memberikan edukasi, mengukur kandungan CO tubuh, pasiennya akan terus dimonitor sejauh mana kemajuan pengobatannya.[prm/hms]

 

 

Kembali

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Jl. Kesehatan No 10
Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat,
DKI Jakarta 10160

    Kontak

  • +62213451338
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    +62 822-1388-8006 (Hotline)
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    dinkes@jakarta.go.id

Media Sosial

   Sitemap