Waspadai Particulate Matter (PM): “Si Kecil” yang Berbahaya di Udara Rumah Kita!
Hai Sobat Sehat!, Pernahkah kamu melihat debu tipis terkena sinar matahari yang masuk ke rumah? Debu halus itu mungkin tampak sepele, namun faktanya sebagian di antaranya adalah Particulate Matter (PM). Yuk simak penjelasannya!
Apa Itu Particulate Matter (PM) dan Mengapa Berbahaya?Particulate Matter (PM) yaitu partikel kecil di udara yang dapat masuk ke tubuh kita melalui jalur pernapasan. Particulate Matter dapat dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan ukuran partikelnya yang seringkali menjadi sumber utama polutan udara, yaitu PM?.? (diameter ≤ 2,5 mikrometer) dan PM?? (diameter ≤ 10 mikrometer). Semakin kecil ukuran partikel debu, maka semakin berbahaya dampaknya bagi kesehatan, karena partikel berukuran sangat halus seperti PM?.? dan PM?? dapat masuk lebih dalam ke saluran pernapasan bahkan menembus hingga ke paru-paru dan aliran darah. Ukurannya yang sangat kecil membuat tubuh sulit menyaringnya melalui mekanisme alami, sehingga partikel tersebut dapat memicu berbagai gangguan kesehatan seperti iritasi saluran napas, penurunan fungsi paru, gangguan kardiovaskular, hingga meningkatkan risiko penyakit paru obstruktif kronis seperti asma.
Berdasarkan hasil Surveilans Kualitas Udara Dalam Ruang di wilayah DKI Jakarta tahun 2025, konsentrasi PM dalam ruang hampir dua kali lipat dari standar baku mutu kesehatan lingkungan (SBMKL). Artinya, sebagian besar rumah tangga di wilayah perkotaan berisiko terpapar udara dalam ruang yang tidak sehat.
Dari Mana Saja Sumbernya Jika Dalam Rumah?
Beberapa sumber utama PM di dalam rumah meliputi:
|
• |
Asap rokok |
|
• |
Aktivitas memasak |
|
• |
Membakar lilin, dupa, atau aromaterapi |
|
• |
Menggunakan cairan pembersih dan insektisida (obat nyamuk/serangga) |
|
• |
Bahan bangunan rumah (walpaper, asbes) |
|
• |
Sistem ventilasi yang kurang baik |
|
• |
Aktivitas membakar sampah di sekitar rumah |
Bagaimana Cara Meminimalisirnya?
|
1. |
Bersihkan Rumah dengan Cara Tepat |
|
- |
Membersihkan rumah setiap hari dengan cara menyapu dan mengepel lantai. |
|
- |
Bersihkan langit-langit dan dinding secara rutin menggunakan lap basah untuk mengurangi debu dan sarang laba-laba. |
|
- |
Jangan gunakan kemoceng untuk membersihkan rumah |
|
- |
Gunakan cat anti-jamur atau lapisan tahan air di area lembab. |
|
2. |
Pastikan Ventilasi Dapur Terbuka Saat Memasak |
|
- |
Selalu buka jendela dan pintu dapur saat memasak. |
|
- |
Bila memungkinkan, pasang exhaust fan atau gunakan kompor listrik. |
|
- |
Hindari penggunaan arang atau kayu bakar di dalam ruangan. |
|
3. |
Perhatikan Pertukaran Udara Secara Rutin |
|
- |
Buka jendela pagi dan sore hari untuk pertukaran udara, terutama saat kualitas udara luar baik. |
|
- |
Jangan biarkan rumah tertutup rapat sepanjang hari karena dapat meningkatkan kelembaban dan memperparah penumpukan polutan. |
|
4. |
Kelola Sampah Tanpa Membakar |
|
- |
Hindari membakar sampah di halaman rumah. |
|
- |
Gunakan tempat sampah tertutup dan buang secara rutin agar tidak menimbulkan bau dan debu. |
|
5. |
Tanam Tanaman Penyerap Polutan Beberapa tanaman hias dapat membantu menurunkan kadar PM di udara, misalnya: |
|
- |
Lili Paris (Chlorophytum comosum) – menurunkan PM?.? hingga 60%. |
|
- |
Paku Gunung (Nephrolepis exaltata) – sangat efektif menyerap partikel halus. |
|
- |
Sirih gading (Epipremnum aureum) – daunnya yang lebar dan berlilin dapat menangkap debu. |
Ayo Lindungi Keluarga, Mulai dari Rumah!
Nah Sobat Sehat, Polusi udara bukan hanya masalah luar ruang. Rumah kita pun bisa menjadi sumber polusi jika tidak dikelola dengan baik. Dengan langkah-langkah kecil seperti memastikan ventilasi udara rumah baik, membersihkan rumah dengan benar dan rutin, dan menanam tanaman penyerap polutan, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman untuk keluarga. Rumah bersih, udara bersih, hidup pun lebih berkualitas! (Adinisrina/PL P2P)
Referensi
Budaniya, M., Mishra, A. K., Rai, A. C., & Dasgupta, M. S. (2025). Indoor plants’ effect on occupants’ performance, perceived comfort, and affect in an open-plan space in composite climatic regions, India. Building and Environment, 274, Article 112785. https://doi.org/10.1016/j.buildenv.2025.112785
Kementerian Kesehatan RI. (2025). Pedoman Surveilans Kualitas Udara Dalam Ruang dan Dampak Kesehatan (SKUDR).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2023 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan. Berita Negara Republik Indonesia No. 55, 2023.
Streit, E., Schabauer, J., & Korjenic, A. (2025). Evaluating Particulate Matter Reduction by Indoor Plants in a Recirculating Air System. Atmosphere, 16(7), 783. https://doi.org/10.3390/atmos16070783
World Health Organization. (2021). WHO Global Air Quality Guidelines: Particulate Matter (PM2.5 and PM10), Ozone, Nitrogen Dioxide, Sulfur Dioxide and Carbon Monoxide. (ISBN: 9789240034228)
