blog-img-10

Keterangan : Launching Inisiasi Pembangunan RS Royal Batavia Cakung, Perkuat Akses Layanan Kesehatan di Jakarta Berstandar Internasional

Posted by : Administrator

Launching Inisiasi Pembangunan RS Royal Batavia Cakung, Perkuat Akses Layanan Kesehatan di Jakarta Berstandar Internasional

Jakarta, 25 Agustus 2025 – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan Inisiasi Pembangunan RS Royal Batavia Cakung. Pembangunan rumah sakit ini merupakan bagian dari Grand Design rencana pembangunan RS Daerah yang disusun oleh Dinas Kesehatan, selaras dengan program prioritas Gubernur DKI Jakarta, serta dalam rangka memenuhi kebutuhan layanan kesehatan yang bermutu bagi warga Jakarta, khususnya masyarakat di wilayah Cakung dan sekitarnya. Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pratikno, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo, Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah, Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Ali Maulana Hakim, Asisten Pemerintah Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Sigit Wijakmoko, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris, Walikota Jakarta Timur, Bapak Munjirin serta Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan apresiasinya atas inisiasi pembangunan RS Royal Batavia Cakung. Ia menekankan pentingnya perubahan branding rumah sakit daerah agar mampu bersaing dengan rumah sakit internasional.

“Saya bersyukur pembangunan rumah sakit ini segera dimulai. Sejak awal saya meminta agar tidak lagi menggunakan istilah rumah sakit daerah, karena Jakarta sebenarnya sudah memiliki sedikitnya 10 rumah sakit yang kualitasnya bisa disejajarkan dengan rumah sakit internasional, Karena itu, rumah sakit ini sejak awal kita tetapkan dengan nama Royal Batavia Cakung, dan secara bertahap branding Royal Batavia akan kita terapkan pada rumah sakit lain milik Pemprov DKI Jakarta” ungkap Gubernur Pramono di Rumah Susun Tower Cakung Barat, Jakarta Timur, Senin (25/8)..

Gubernur Pramono juga menekankan agar identitas budaya Betawi ditampilkan dalam desain rumah sakit ini.

“Desainnya rumah sakit nanti itu warna betawinya nampak begitu orang datang wajah Betawi nya ada selama ini tidak ada wajah Betawi di rumah sakit,” ujarnya.

Selain itu, ia meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan agar sistem informasi dan teknologi rumah sakit dipersiapkan dengan baik, sehingga dapat melayani pasien BPJS maupun non-BPJS secara optimal.

“Dengan pengelolaan yang tepat, saya yakin pelayanan akan menjadi lebih baik. Mengingat kepadatan penduduk di Cakung yang mencapai 600 hingga 800 ribu jiwa, rumah sakit ini sangat dibutuhkan. Karena itu, saya minta penyelesaian pembangunan jangan di akhir 2027, tetapi dipercepat menjadi pertengahan 2027” tambahnya.

Lebih lanjut, Gubernur Pramono menegaskan bahwa rumah sakit ini dirancang menjadi rumah sakit internasional maka rujukan acuannya harus hal yang berkaitan dengan jantung, cancer, diabetes, dan lain-lain dipersiapkan secara baik.

“RS Royal Batavia Cakung harus menjadi rumah sakit baru berstandar internasional yang menjadi acuan bagi rumah sakit pemerintah daerah, bukan hanya di Jakarta, tetapi juga di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pratikno, menyampaikan apresiasinya atas pembangunan RS Royal Batavia Cakung yang dirancang dengan standar internasional.

“Kehadiran Royal Batavia ini luar biasa bagi pemerintah pusat, sangat membantu. Apalagi dirancang berakreditasi internasional, kelas internasional” ujar Pratikno.

Ia juga menekankan pentingnya akses layanan BPJS di Rumah Sakit berstandar internasional ini.

“Saya senang karena rumah sakit ini nantinya tetap melayani pasien BPJS. Terima kasih Pak Gub, ini penting agar fasilitas internasional juga bisa diakses seluruh lapisan masyarakat, khususnya kelompok menengah ke bawah. Semua warga harus dijamin menjadi peserta BPJS Kesehatan,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa keberhasilan rumah sakit tidak hanya ditentukan oleh kelengkapan fasilitas medis, tetapi juga oleh kualitas manajemen dan tenaga kesehatannya.

“Fasilitas internasional tentu penting, namun rumah sakit unggul bukan hanya karena alat canggih. Manajemen yang baik dan dokter yang profesional adalah kuncinya. Karena itu, saya berharap Dinas Kesehatan dan para dokter dapat memastikan pengelolaan rumah sakit berjalan optimal,” ungkapnya.

Menutup sambutannya, Pratikno menyampaikan harapan agar RS Royal Batavia Cakung benar-benar menjadi rumah sakit kelas dunia dengan nilai-nilai kemanusiaan.

“Kami sungguh sangat berharap rumah sakit ini standarnya internasional, tapi hatinya Indonesia. Fasilitasnya kelas dunia, tapi jiwanya menolong sesama” pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menyampaikan tingginya angka prevalensi penyakit infeksi dan tingginya angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Jakarta Timur menjadi salah satu dasar untuk  menetapkan layanan unggulan Penyakit Infeksi Emerging (PIE) dan Trauma Center sebagai Center of Ecellent di RS Royal Batavia Cakung.

“Layanan unggulan PIE juga sebagai antisipasi terhadap kasus-kasus yang berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB), pandemi, dan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM), sedangkan sebagai Layanan Pusat Trauma akan menjadi akses tercepat terhadap tingginya kasus KLL maupun potensi kecelakaan kerja di wilayah Jakarta Timur” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bangunan RS Royal Batavia memiliki standar green building dari berbagai aspek, baik aspek pengolahan tapak bangunan, penggunaan energi, standar green material. Bangunan RS juga didesain menjadi smart building dengan sistem sistem Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing yang terintegrasi.

“Rumah sakit ini disiapkan menjadi Rumah Sakit Daerah milik Pemprov DKI Jakarta yang pertama berstandarisasi akreditasi Internasional. Dilengkapi dengan peralatan medis modern yang memenuhi spesifikasi internasional” ungkapnya. [AA]

Kembali

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Jl. Kesehatan No 10
Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat,
DKI Jakarta 10160

    Kontak

  • +62213451338
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    +62 822-1388-8006 (Hotline)
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    dinkes@jakarta.go.id

Media Sosial

   Sitemap