Dorong Screening Rutin, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Gelar Workshop Deteksi Dini Gangguan Penglihatan untuk Guru Sekolah dan Madrasah serta Distribusikan 12.000 Snellen Chart
Jakarta, 14 November 2025 - Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta bersama Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menggelar Workshop Deteksi Dini Gangguan Penglihatan untuk guru sekolah dan madrasah di Ruang Auditorium Ki Hajar Dewantara lt. 5, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jakarta Selatan, pada Jumat (14/11). Kegiatan ini menjadi upaya kolaboratif lintas sektor untuk meningkatkan kesehatan mata anak sekolah, sebagai bagian dari persiapan menuju Indonesia Emas 2045 dan Jakarta Kota Global.
Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam sambutannya menjelaskan bahwa penggunaan gadget yang semakin tinggi, terutama sejak masa pandemi, berkontribusi pada meningkatnya angka gangguan penglihatan pada anak.
“Jika sebelumnya hanya 18–20% anak usia sekolah yang membutuhkan koreksi kacamata, kini angkanya melonjak menjadi sekitar 40%. Data kami menunjukkan peningkatan signifikan dari 25 ribu anak pada tahun 2021 menjadi lebih dari 72 ribu anak pada tahun 2025 yang membutuhkan bantuan kacamata,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga mengumumkan bahwa sebanyak 12.000 Snellen chart telah diproduksi dan siap didistribusikan ke sekolah dan madrasah di seluruh wilayah DKI Jakarta. Snellen chart merupakan alat utama dalam pemeriksaan tajam penglihatan, yang diharapkan bisa digunakan guru dan tenaga kesehatan sekolah untuk melakukan skrining dini gangguan mata pada siswa.
“Setiap tahun kita kedatangan sekitar 170 ribu murid baru di tingkat SD, SMP, dan SMA. Karena itu, screening kesehatan, termasuk pemeriksaan tajam penglihatan, sangat penting agar anak-anak bisa belajar secara optimal,” tambah Dwi.
Wakil Kepala Dinas Kesehatan Dwi juga mengajak para guru untuk semakin peduli terhadap kesehatan mata, bukan hanya bagi siswa tetapi juga bagi dirinya sendiri. Ia mengingatkan bahwa penyakit katarak dan risiko penglihatan lainnya juga banyak ditemukan pada usia dewasa, terutama bagi penderita diabetes. Dwi juga menegaskan kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan untuk memastikan akses layanan kesehatan mata bagi seluruh siswa di DKI Jakarta.
“Kami berharap bantuan ini dapat membantu anak-anak belajar lebih baik, meningkatkan prestasi, dan membuka peluang masa depan yang lebih cerah.” ungkapnya.
Kegiatan ini juga melibatkan dukungan dari OneSite Essilor Luxottica Foundation (OSEL) melalui PT Essilor yang turut mendukung melalui rencana donasi kacamata bagi siswa yang terbukti membutuhkan koreksi penglihatan setelah dilakukan screening. Hadir pula narasumber dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) dr. Gustiandari Fidhya Permanik yang menyampaikan materi Kesehatan Mata Anak Sekolah. [AA/RF]
