Perkuat Komitmen Pengendalian Diabetes, Dinas Kesehatan DKI Jakarta bersama ADINKES Gelar Seminar Nasional Pemenuhan SPM Kesehatan dan Penanganan Diabetes Melitus
Jakarta, 16 Juni 2025 – Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta bersama Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) menggelar Seminar Nasional Pemenuhan Amanat SPM Kesehatan Untuk Pemeriksaan Dan Penanganan Diabetes Melitus, pada Senin (16/6), bertempat di Ruang Auditorium lt 8, Gedung PK3D, Jakarta Pusat. Seminar Nasional yang berlangsung secara hybrid ini dihadiri oleh Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia, Ketua Umum ADINKES Pusat M. Subuh, Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Lily Kresnowati yang hadir secara daring, Direktorat Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan, Direktur Rumah Sakit Universitas Indonesia Astuti Giantini, Ketua PERKENI Em Yunir, Ketua Umum PERSAGI Doddy Izwardy, Dewan Pakar ADINKES Yanri W, Subronto, serta perwakilan dari Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan ini Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyampaikan penyakit tidak menular menjadi salah satu tantangan bersama yang menjadi penyebab kematian dan disabilitas tertinggi di Indonesia. Berdasarkan laporan Global Burden of Disease, beban PTM seperti penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes, dan penyakit paru kronis terus meningkat, baik dari sisi angka kejadian maupun dampak ekonominya.
“PTM menyumbang lebih dari 70% penyebab kematian di Indonesia dan memicu beban pembiayaan kesehatan yang besar. Ini menjadi tantangan menjadikan pengendalian PTM sebagai salah satu prioritas strategis untuk kita bisa tanggulangi bersama” ujarnya.
Dwi menjelaskan diantara berbagai jenis PTM, Diabetes Mellitus menempati posisi yang semakin besar. Jika tidak dikelola dengan baik, DM dapat berkembang menjadi penyakit katastropik seperti gagal ginjal, stroke, dan penyakit jantung. Ia menambahkan Provinsi DKI Jakarta menempatkan pengendalian DM sebagai prioritas dalam pelayanan kesehatan primer dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
“Pada tahun 2021, kita sudah mengeluarkan Peraturan Gubernur untuk pengendalian PTM, yang telah dirancang sejak sebelum tahun 2021 sebagai bentuk keseriusan Jakarta dalam menanggulangi PTM” ungkapnya.
Lebih lanjut Dwi menegaskan bahwa Dinas Kesehatan juga terus berupaya mengintegrasikan layanan promotif, preventif, dan kuratif secara menyeluruh melalui berbagai inovasi. Di rumah sakit, pelayanan kesehatan untuk mendukung pengendalian PTM mendapat perhatian khusus dan menjadi bagian dari pengembangan layanan unggulan. Dalam upaya promotif dan preventif, berbagai strategi dilakukan untuk mendekatkan akses layanan kepada masyarakat, termasuk melalui skrining dini
“Kita juga punya challenge menggerakan masyarakat di Jakarta dengan dua kampanye publik yang pertama adalah Jakarta berjaga yaitu untuk mengajak Masyarakat berjalan kaki minimal 7500 langkah per hari. kemudian ada juga challenge downgrade ukuran bajumu agar masyarakat mudah untuk aktif bergerak dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Kita juga membentuk AoC Pengendalian PTM di berbagai institusi yang diharapkan sebagai motor penggerak kesehatan yang menggerakan lingkungan kerjanya untuk bisa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat” imbuhnya.
Wakadis Kesehatan Dwi juga menyampaikan apresiasi kepada ADINKES yang telah menginisiasi untuk menyelenggarakan seminar ini dan berharap kegiatan ini dapat menggulirkan ide yang menjadi sebuah gerakan secara bersama agar masyarakat bisa semakin sehat dan menerapkan perilaku hidup sehat.
“Semoga melalui kegiatan kolaborasi ini kita terus menemukan ide baru yang bisa kita buat untuk mendorong masyarakat menerapkan perilaku sehat dalam menjalani aktivitas kesehariannya hingga akhirnya risiko PTM ini benar-benar kita tekan. Termasuk juga kesadaran masyarakat dalam mengubah perilaku konsumsi makanan dan minuman dengan memilih makanan dan minuman yang sehat kesehariannya. Hal ini sangat berperan dalam mengurangi risiko PTM.” Tutupnya.
Dalam seminar ini juga dihadirkan beberapa narasumber diantaranya Ketua PERKENI Em Yunir yang membawakan materi Diabetes sebagai tantangan Nasional dan Urgensi Pemantauan yang akurat, Direktur Rumah Sakit Universitas Indonesia Astuti Giantini yang menyampaikan Peran HbA1c dalam meningkatkan Efektivitas Pengobatan Diabetes di layanan kesehatan primer, serta materi Pola Makan Berbasis Indeks Glikemik yang disampaikan oleh Doddy Izwardy selaku Ketua Umum PERSAGI. [AA/RN]