Peningkatan Kapasitas Dokter dalam Penemuan Kasus Potensial KLB dengan Penguatan Surveilans Berbasis Laboratorium di Fasilitas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
Jakarta, 8 November 2024 – Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menggelar Peningkatan Kapasitas Dokter dalam penemuan kasus potensial KLB dengan penguatan Surveilans Berbasis Laboratorium di Fasilitas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, bertempat di Ruang Rapat Mawar lt 2, Gedung Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Jumat (8/11). Surveilans Berbasis Laboratorium merupakan kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus memanfaatkan fungsi laboratorium terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit menular dan faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien.
Kegiatan dibuka oleh Budi Setiawan selaku Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Dalam sambutannya Budi menyampaikan berdasarkan kalender Hazard di Indonesia ada beberapa penyakit yang meningkat di musim penghujan, yaitu antara lain ISPA, Diare, Demam Berdarah dan Leptospirosis.
“Kalender hazard ini dikembangkan WHO Indonesia untuk antisipasi dan memaksimalkan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit” ucapnya.
Budi juga menambahkan bahwa dalam pertemuan ini akan disampaikan tentang Pelaksanaan Surveilans penyakit potensial KLB di musim penghujan di DKI Jakarta untuk menambah wawasan dan semangat dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit potensial KLB dengan penguatan surveilans berbasis laboratorium di DKI Jakarta.
“Semoga pertemuan ini dapat memberi informasi, pengetahuan ataupun menyegarkan kembali, sehingga kedepannya pelaksanaan surveilans penyakit-penyakit potensial KLB dengan penguatan surveilans berbasis laboratorium semakin baik” tutupnya.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber Erni Juwita Nelwan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)yang membawakan materi kewaspadaan, penemuan kasus, tatalaksana dan pemeriksaan laboratorium Leptospirosis. Selanjutnya, materi kedua disampaikan oleh Ibrahim N.I.P. Dharmawan dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia yang membawakan materi kewaspadaan, penemuan kasus, tatalaksana dan pemeriksaan laboratorium penyakit saluran pernapasan potensial KLB. Kegiatan yang diadakan secara hybrid ini dihadiri oleh Para Kepala Suku Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Administrasi Wilayah Provinsi DKI Jakarta, Para Kepala Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta, Direktur Rumah Sakit di Provinsi DKI Jakarta, Kepala Klinik di Provinsi DKI Jakarta, Dokter Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta serta Para Dokter Penanggung Jawab Penyakit Menular, Para PJ Surveilans di Puskesmas dan Rumah Sakit. [AA]