Mungkinkah Sakit Berat Bahkan Meninggal Jika Terpapar Monkeypox?
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta akan terus melakukan sosialisasi kewaspadaan Cacar Monyet kepada masyarakat dan Tenaga Kesehatan, termasuk Fasilitas Kesehatan di DKI Jakarta. Masyarakat, dihimbau tidak perlu panik namun tetap waspada dan tetap melaksanakan protokol kesehatan serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Perlu diketahui, gejala Cacar Monyet umumnya diawali dengan demam, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar getah bening yang ditemukan di leher, ketiak atau lipat paha (selangkangan). Selain itu, gejalan umum ini dapat disertai keluhan nyeri otot, sakit punggung, dan rasa lelah yang berkepanjangan. Setelah 1-3 hari sejak demam, gejala akan disusul dengan munculnya ruam pada kulit di beberapa bagian tubuh, berbentuk bintik merah seperti Cacar, lepuh kecil berisi cairan bening atau berisi nanah yang kemudian menjadi keropeng dan rontok. Jumlah Lesi dapat sedikit maupun beberapa buah yang tersebar.
Pada umumnya, gejala monkeypox hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, pada beberapa orang, infeksi dapat menyebabkan komplikasi medis dan bahkan kematian. Bayi baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh berisiko mengalami gejala-gejala lebih serius dan kematian akibat monkeypox.
Komplikasi dari monkeypox termasuk infeksi kulit sekunder, pneumonia, gangguan kesadaran, dan masalah mata. Di masa lalu, antara 1% hingga 10% orang dengan monkeypox telah meninggal. Penting untuk dicatat bahwa tingkat kematian disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk akses terhadap layanan kesehatan. Terkait wabah yang terjadi saat ini, sudah terdapat laporan kasus meninggal di Nigeria dan Republik Afrika Tengah.
Sumber: Kementerian Kesehatan