Dinkes DKI Jakarta Perkuat Forum Kemitraan Pertemuan Penguatan Forum Kemitraan untuk Pencegahan dan Pengendalian AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria untuk Wujudkan Sistem Kesehatan yang Tangguh
Jakarta, 14 Februari 2025 - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Pertemuan Penguatan Forum Kemitraan untuk Pencegahan dan Pengendalian AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (PP ATM). Pertemuan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan diantaranya Bappeda, Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta perwakilan dari Global Fund Country Team, Baznas, PT Otsuka Indonesia, dan organisasi masyarakat sipil.
Dalam kegiatan ini Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyampaikan Jakarta sebagai salah satu pengusung kota global, menghadapi berbagai tantangan kesehatan yang kompleks.
“Permasalahan kesehatan timbul baik dari kelompok Penyakit menular, Penyakit Tidak Menular, masalah malnutrisi, maupun tantangan dalam sistem kesehatan lainnya" ungkapnya.
Berdasarkan data hingga tahun 2024, Jakarta telah menemukan 46.208 kasus baru HIV, namun hanya 37.581 Orang Dengan HIV (ODHIV) yang tercatat masih dalam pengobatan, dengan angka lost to follow up mencapai 8.627 kasus. Berbagai upaya telah dilakukan dalam tiga tahun terakhir untuk meningkatkan retensi pengobatan, termasuk penelusuran pasien LTFU, penerapan Multi-Month Dispensing (MMD) 2-3 bulan, dan penerapan home-based delivery service.
Dalam penanganan tuberkulosis, berdasarkan Global Tuberculosis Report tahun 2024, Indonesia kembali menduduki peringkat kedua setelah India dengan perkiraan 1.090.000 kasus. DKI Jakarta sendiri menargetkan penemuan 70.387 kasus pada tahun 2025. Salah satu inovasi terbaru adalah pembentukan 274 Kampung Siaga Tuberkulosis pada tahun 2024 yang akan dikembangkan hingga 500 Kampung pada 2025.
Dalam penanggulangan malaria, meskipun sejak 2014 seluruh wilayah Kota Kabupaten Administrasi di DKI Jakarta telah mendapatkan sertifikasi eliminasi malaria, masih terdapat tantangan berupa kasus malaria impor dan ditemukannya vektor malaria di Kepulauan Seribu dan Jakarta Utara yang dapat menjadi faktor risiko KLB kasus malaria indigenous
"Dengan melihat kondisi di atas, maka diperlukan kerja sama dari seluruh Perangkat Daerah terkait, mitra kolaborasi, dan elemen masyarakat yang secara aktif siap mendukung dan beraksi dalam mengatasi permasalahan AIDS-TBC-Malaria. Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk menyatukan visi dan memperkuat aksi," tegas Wakadis Kesehatan Dwi.
Forum kemitraan ini diisi dengan serangkaian paparan, dimulai dari pemaparan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengenai gambaran AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria di Provinsi DKI Jakarta. Dilanjutkan dengan paparan dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta tentang peran serta dan partisipasi perusahaan terhadap program ATM dalam pengawasan Disnakertransgi.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dari PT Otsuka Indonesia tentang peran dan partisipasi mereka dalam penanggulangan ATM, serta paparan dari Baznas (Bazis) Kota Administrasi Jakarta Pusat mengenai peran dan partisipasi mereka dalam program yang sama.
Forum ditutup dengan sesi diskusi yang membahas berbagai tantangan dan strategi ke depan. Forum kemitraan ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk mencapai eliminasi AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria di DKI Jakarta secara lebih cepat dan efektif melalui pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. [AA/WP]
