Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Perkenalkan Layanan Telekonsultasi Kesehatan Jiwa 24 Jam di Jakarta Pusat

Jakarta, 25 April 2025 – Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengenalkan Layanan Telekonsultasi Kesehatan Jiwa 24 Jam bertempat di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (25/4). Kota Administrasi Jakarta pusat menjadi wilayah terakhir dalam pengenalan layanan telekonsultasi kesehatan jiwa ini. Hadir dalam kegiatan ini Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Asminkesra) Sekko Jakarta Pusat Reza Pahlevi, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati, Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Pusat Rismasari, perwakilan universitas di Jakarta Pusat, perwakilan SMA-SMP, dan jajaran terkait lainnya.

Dalam kesempatan ini, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyampaikan bahwa masalah kesehatan jiwa di Jakarta merupakan sesuatu yang serius. Angka prevalensi depresi pada penduduk usia ≥15 tahun di DKI Jakarta mencapai 5,91% sedangkan rata-rata nasional mencapai 6,1% (sumber data Riskesdas 2018).

“Pada hari ini kami berharap semua yang hadir dalam acara ini dapat menjadi agent of change untuk menyuarakan dan menyampaikan komitmen Pemprov DKI terhadap pengembangan layanan kesehatan jiwa ini dan mengajak masyarakat untuk tidak ragu-ragu untuk mencari pertolongan apabila membutuhkan layanan kesehatan jiwa” ungkapnya.

Lebih lanjut Kadis Kesehatan Ani menyampaikan kesehatan jiwa adalah pondasi yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, namun pada saat ini ada stigma dan keterbatasan akses untuk masyarakat mendapatkan layanan kesehatan jiwa dengan baik.

“Salah satu hotline ini kami komitmenkan untuk masyarakat DKI Jakarta untuk memberikan akses yang sangat luas” imbuhnya.

Ani menjelaskan komitmen Dinas Kesehatan dalam layanan kesehatan jiwa ini sudah sangat besar dengan adanya layanan konsultasi psikolog yang telah disediakan di 22 puskesmas dari 44 puskesmas di wilayah DKI Jakarta.

“Kami berharap Puskesmas ini merupakan faskes yang sangat dekat dengan masyarakat dan paling mudah aksesnya. Semoga di tahun 2025 ini seluruh puskesmas yang ada di wilayah DKI Jakarta sudah menyiapkan layanan konsultasi psikolog” harapnya.

Sebagai kota metropolitan dengan segala problematikanya, Layanan daring seperti telekonsultasi tidak hanya memberi kenyamanan, tetapi juga membantu mengurangi stigma terhadap kesehatan mental.

“Layanan ini diharapkan menjadikan semakin banyak warga Jakarta yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mental. Tenaga yang memberikan pendampingan adalah betul-betul tenaga profesional yang sangat kompeten dibidangnya” jelasnya.

Ani juga berharap layanan ini menjadi ruang kolaboratif antara pemerintah, tenaga kesehatan jiwa, pihak swasta, dan Masyarakat untuk membangun sistem layanan kesehatan jiwa yang holistik dan berkelanjutan.

“Hadirnya layanan ini dapat menjadi langkah penting dalam mengurangi stigma terhadap gangguan kesehatan jiwa. Bahwa membicarakan perasaan, kecemasan, bahkan tekanan hidup adalah hal yang normal dan perlu didukung” tambahnya.

Layanan ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat khususnya warga Jakarta, terhadap  layanan kesehatan jiwa tidak hanya berada di fasyankes tetapi juga berada di dalam genggaman.

“Hadirin yang berbahagia dengan bangga kami memperkenalkan Layanan Kesehatan Telekonsultasi Kesehatan Jiwa 24 Jam. Teman Bicaramu, Ruang Aman Jiwamu”. Tutupnya

Sementara itu Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Asminkesra) Sekko Jakarta Pusat Reza Pahlevi yang membuka kegiatan Pengenalan Layanan Hotline Telekonsultasi Kesehatan Jiwa 24 Jam ini menyampaikan tujuan layanan telekonsultasi ini guna meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan jiwa, menurunkan stigma, memperkuat literasi kesehatan mental, menjadi layanan awal respons krisis, serta terintegrasi baik dari puskesmas tinggal layanan kegawatdaruratan kesehatan jiwa.

"Layanan Hotline Telekonsultasi Kesehatan Jiwa selain gratis juga aman dan dijamin kerahasiaannya serta dirancang untuk semua kalangan termasuk remaja, lansia, dan penyandang disabilitas," jelasnya

Asminkesra Sekko Jakarta Pusat Reza juga mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat agar dapat berbicara jika ada masalah, cari bantuan kepada tenaga profesional, komunitas, perusahaan, sekolah yang lebih peduli dan sehat secara mental.

"Semoga layanan ini bisa menjangkau secara luas dan dimanfaatkan oleh masyarakat secara optimal," ujarnya. [AA]