blog-img-10

Keterangan : Yuk Kenali Perilaku Hidup Sehat ala Cerdik (Bag. 1)

Posted by : Administrator

Yuk Kenali Perilaku Hidup Sehat ala Cerdik (Bag. 1)

Yuk Kenali Perilaku Hidup Sehat ala Cerdik (Bag. 1)

Slogan CERDIK yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2007 sudah dilaksanakan dengan memusatkan langkahnya pada Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM).

Posbindu PTM dikembangkan sebagai upaya deteksi dini dan tindak lanjut penemuan faktor risiko PTM secara terintegrasi. Pelaksanaan kegiatan ini juga didukung melalui Promosi Perilaku CERDIK  dan Sistem Surveilans Faktor Risiko PTM. Cerdik sendiri merupakan akronim dari Cek kesehatan secara berkala; Enyahkan asap rokok; Rajin aktivitas  fisik; Diet sehat dengan kalori seimbang; Istirahat yang cukup; dan Kelola stres. Di Provinsi DKI Jakarta, Dinas Kesehatan pun terus-menerus memasifkan gerakan sehat ini.

Nah Healthies, bagi kalian yang masih belum paham mengenai CERDIK, simak ulasannya dari Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular, Kesehatan Jiwa dan NAPZA, dr. Endang Sri Wahyuningsih, MKM.

 

[C]ek Kesehatan Secara Berkala

Menurut Endang, cek kesehatan berkala ini sudah tercatat dalam Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Skrining usia produktif dilaksanakan pada seluruh warga yang berusia 15-59 tahun yang dilakukan satu kali pertahun.

Salah satu upaya dalam pemenuhan kegiatan di atas adalah dengan melaksanakan Posbindu PTM. Kegiatan Posbindu memiliki 5 [lima] tahapan, meliputi pendaftaran, wawancara mengenai riwayat penyakit diri sendiri dan keluarga, kemudian dilakukan pengukuran tinggi dan berat badan serta lingkar perut. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan gula darah, serta konseling dan edukasi kesehatan.

Pertanyaan, siapa sih yang menjadi Tenaga Pemeriksa pada Posbindu PTM, Healthies?

Nah,ternyata petugasnya adalah kader-kader dari masyarakat yang sudah diberikan pembekalan oleh Tenaga Kesehatan dari Puskesmas. Mereka yang menjadi kader kesehatan tersebut diberikan bekal seperti cara pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan sebagainya.

“Hal penting lain yang harus diperhatikan adalah pengukuran lingkar perut. Disini kita bisa melihat apakah kita berisiko terkena penyakit tidak menular atau tidak. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, jika memiliki faktor risiko maka akan dirujuk ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yaitu Puskesmas atau Klinik. Kemudian, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap Endang. ~bersambung~

 

Kembali

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Jl. Kesehatan No 10
Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat,
DKI Jakarta 10160

    Kontak

  • +62213451338
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    +62 822-1388-8006 (Hotline)
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    dinkes@jakarta.go.id

Media Sosial

   Sitemap