Pembukaan Hari Kesehatan Nasional ke-61 “Smart City Healthy People”, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Tekankan Gerakan Bersama untuk Perilaku Hidup Sehat
Jakarta, 20 November 2025 - Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menggelar kegiatan Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-61 tingkat Provinsi tahun 2025, di Puri Agung, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/11). Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari, 20-21 November 2025 dengan mengangkat tema “Smart City, Healthy People”. Acara ini dihadiri oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta Ali Maulana Hakim, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati, para Ketua Asosiasi Profesi di Bidang Kesehatan, para Direktur Rumah Sakit baik Rumah Sakit Vertikal, Swasta maupun RSUD, para Kepala Puskesmas, para Ketua Organisasi Masyarakat, Mitra Pemerintah dan Bidang Kesehatan, Kepala Perangkat Daerah dan Jajaran Pejabat di Lingkungan Provinsi DKI Jakarta serta para Juri dari Pertemuan Ilmiah Tahunan ke-7.
Dalam laporannya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, bahwa rangkaian HKN ke-61 tahun ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi dirancang sebagai gerakan kolektif untuk menguatkan perilaku hidup sehat di masyarakat. Sejumlah kegiatan digelar, mulai dari Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-7, berbagai workshop, seminar, hingga lomba-lomba kesehatan yang melibatkan tenaga kesehatan, kader. Salah satu kegiatan yang mencuri perhatian adalah kampanye gaya hidup sehat “Downgrade Ukuran Bajumu” yang tahun ini memasuki edisi ketiga.
“Ini bukan sekadar lomba, tetapi ajakan bersama untuk menjaga gaya hidup yang lebih sehat,” ujar Ani.
Ani juga menyoroti meningkatnya ancaman stroke, baik secara global maupun di Indonesia. Dengan lebih dari 7 juta kematian akibat stroke setiap tahun di dunia, serta tingginya angka disability-adjusted life years (DALY) di Asia, ancaman ini perlu direspons cepat. Di Jakarta, faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, dislipidemia, obesitas, hingga gaya hidup tidak sehat masih dominan.
“Lebih dari 80 persen faktor risiko stroke sebenarnya dapat dicegah. Ini yang ingin kita dorong melalui edukasi, deteksi dini, dan pengendalian risiko secara komprehensif,” tegasnya.
Ani menambahkan, berdasarkan Angels Initiative, Jakarta membutuhkan lebih banyak rumah sakit berstatus stroke-ready hospital. Saat ini baru ada 23 rumah sakit yang memenuhi standar tersebut, termasuk RSUD Tarakan yang telah meraih WSO Angels Award. Untuk menjawab tantangan itu, Dinas Kesehatan tengah mendorong implementasi konsep “Jakarta Siaga Stroke” sebagai kerangka kerja terpadu mulai dari promotif hingga rehabilitatif.
Sementara itu, Asisten Kesejahteraan Rakyat Provinsi DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim, dalam sambutannya menegaskan bahwa kesehatan adalah fondasi utama bagi Jakarta untuk bersaing sebagai kota global. Jakarta menargetkan posisi 20 besar kota global dunia pada 2045, sebuah lompatan besar yang menurutnya hanya bisa dicapai jika kualitas hidup masyarakat terus meningkat.
“Kota global bukan hanya soal gedung-gedung tinggi atau infrastruktur canggih. Yang jauh lebih penting adalah warganya sehat, sejahtera, dan mendapatkan layanan tanpa ada yang tertinggal,” kata Ali.
Askesra Ali juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat kolaborasi. Ia menyoroti tantangan gaya hidup masyarakat urban yang cenderung pasif dan serba instan, berbeda dengan masyarakat di daerah yang relatif hidup lebih aktif. Ali juga mengapresiasi penyusunan Roadmap Jakarta Siaga Stroke dan meminta seluruh elemen, mulai dari tenaga kesehatan, dunia usaha, akademisi, hingga komunitas, untuk ikut menggerakkan perubahan. Deteksi dini, penanganan cepat dalam “golden time” 4,5 jam, serta rehabilitasi menjadi titik tekan yang ia soroti.
“Ini pekerjaan bersama. Jangan sampai kita hanya heboh sendiri. Libatkan kader, influencer, seluruh jaringan masyarakat. Gerakan hidup sehat harus menjadi arus besar,” tegasnya.
Melalui rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-61 tingkat Provinsi ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menegaskan untuk terus memperkuat komitmennya dalam pelayanan kesehatan, mengedepankan kolaborasi lintas sektor, serta mendorong seluruh masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat. Melalui tema Smart City, Healthy People, Jakarta diharapkan mampu mewujudkan kota global yang sehat, tangguh, dan inklusif bagi seluruh warganya. [AA/RF]
