blog-img-10

Keterangan : Tips Menghindari Bahaya Sinar Ultraviolet

Posted by : Administrator

Tips Menghindari Bahaya Sinar Ultraviolet

Sinar ultraviolet (UV) adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang lebih pendek dari cahaya tampak, tetapi lebih panjang daripada sinar-X. Panjang gelombang sinar UV berkisar antara 10 nanometer (nm) hingga 400 nm. Ada tiga jenis sinar ultraviolet berdasarkan panjang gelombang yakni Sinar UV-A, Sinar UV-B, dan Sinar UV-C. 

World Meteorological Organisation (WMO) menuliskan bahwa sinar matahari yang kurang akan memengaruhi mood kita dan juga meningkatkan ancaman kekurangan vitamin D. Namun, jika menerima paparan sinar matahari yang berlebihan akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan.

Sinar ultraviolet (UV) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan manusia, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif paparan sinar ultraviolet bagi kesehatan manusia adalah sebagai produksi vitamin D. Namun, apabila paparannya sudah berlebih justru menyebabkan risiko kanker kulit, mengakibatkan penuaan kulit dini, fotokeratitis dan kerusakan mata jangka panjang, imunosupresi, fotosensitivitas dan penyakit-penyakit lainnya.

Dikutip dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Indeks Sinar UV adalah angka tanpa satuan untuk menjelaskan tingkat paparan radiasi sinar ultraviolet yang berkaitan dengan kesehatan manusia. Dengan mengetahui UV index, kita bisa memantau tingkat sinar ultraviolet yang bermanfaat dan yang dapat memberikan bahaya. 

Berikut ini adalah tips dan langkah yang dapat kita lakukan untuk menghindari  bahaya sinar UV: 

1. Tetap di tempat teduh pada saat matahari terik siang hari.

2. Kenakan pakaian pelindung matahari, topi lebar, dan kacamata hitam yang menghalangi sinar UV, pada saat berada di luar ruangan.

3. Kurangi waktu di bawah paparan matahari antara pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore.

4. Gunakan cairan pelembab tabir surya sekurang-kurangnya SPF 30+ dan diulang setiap 2 jam, terutama ketika sedang beraktivitas di luar ruangan. 

Dengan melakukan empat langkah di atas, potensi kerusakan kulit akibat sinar UV dapat berkurang. Selain itu mengkonsumsi makanan gizi seimbang (terutama yang mengandung antioksidan alami seperti sayur, buah dan kacang-kacangan yang banyak mengandung vitamin A, C, D dan E), minum air putih minimal 2 liter / hari, rutin berolahraga, dan hindari asap rokok juga akan meningkatkan pertahanan kulit dari bahaya sinar UV. [RH]

Semoga bermanfaat!

 

Referensi

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Diakses melalui https://www.bmkg.go.id/kualitas-udara/indeks-uv.bmkg

World Meteorological Organization (WMO) . Diakses melalui https://public.wmo.int/en

Paul W. Barnes, Craig E. Williamson dkk. (2019) Ozone depletion, ultraviolet radiation, climate change and prospects for a sustainable future. Nature Sustainability Journal.

Robyn M Lucas MB, ChB, MPH, Anne-Louise Ponsonby MB BS, PhD, FAFPHM. (2002). Ultraviolet radiation and health: friend and foe. The Medical Journal of Australia.

Foto: Freepik.com

Kembali

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Jl. Kesehatan No 10
Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat,
DKI Jakarta 10160

    Kontak

  • +62213451338
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    +62 822-1388-8006 (Hotline)
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    dinkes@jakarta.go.id

Media Sosial

   Sitemap