blog-img-10

Keterangan : Tips Mencegah Penularan Penyakit Antraks

Posted by : Administrator

Tips Mencegah Penularan Penyakit Antraks

Antraks (Anthrax dalam bahasa Inggris) adalah suatu penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri bernama Bacillus Anthracis. Bakteri ini biasanya ditemukan pada hewan seperti sapi, domba, dan kambing, dan dapat menular pada manusia. Spora Antraks dapat menular ke hewan ternak dan manusia, bisa terinfeksi jika mengonsumsi hewan ternak tersebut dan juga dapat langsung masuk ke tubuh manusia lewat luka pada tubuh.

Antraks dianggap berbahaya karena berpotensi menyebabkan kematian seperti yang disebabkan oleh inhalasi spora bakteri, spora bakteri antraks yang mampu bertahan lama dan memiliki kemampuan penyebaran melalui lingkungan, serta beberapa strain bakteri Antraks telah mengembangkan resistensi terhadap antibiotik tertentu, sehingga dapat mempersulit pengobatan dan mengurangi efektivitas terapi.

Berdasarkan sumber dari Kemenkes RI Periode Mei-Juni 2023, kejadian di Kabupaten Gunung Kidul dicurigai disebabkan Antraks, sebanyak 1 kasus kematian dinyatakan suspek Antraks berdasarkan hasil pemeriksaaan laboratorium. Pasien mengeluhkan demam, pusing, batuk, pembengkakan kelenjar dan perut bengkak pasca melakukan pemotongan hewan ternak yang mati mendadak. Pengobatan profilaksis kepada populasi terpapar untuk pencegahan. Hingga saat ini, ada 124 orang yang diberikan pengobatan profilaksis di Gunung Kidul, 87 di antara mereka berstatus seropositif. 

Untuk itu, sobat sehat juga harus terus waspada terhadap bahaya penyebaran penyakit tersebut. Lalu, apa saja yang perlu diketahui?

 

Gejala Antraks pada Hewan

- Bentuk per akut (sangat mendadak): hewan akan berputar-putar, gigi gemeretak dan mati. Hanya beberapa menit setelah darah keluar dari lubang-lubang kumlah tubuh (telinga, hidung, Anus, kelamin)

- Bentuk sub akut: terlihat adanya pembengkakan pada kelenjar limfa daerah leher kerena bakteri antraks terlokalisasai di daerah itu.

- Bentuk akut: Pada sapi, gejala umumnya adalah pembengkakan sangat cepat di daerah leher, dada, sisi perut, pinggang dan kelamin luar. Dari lubang kumlah keluar darah encer merah kehitaman.

- Bentuk kronis: Terlihat luka pada lidah dan tenggorokan, pada sapi gejelan ini akan berlangsung 2-3 bulan

 

Gejala Antraks pada manusia

- Antraks Kulit: Muncul pada 2-7 hari setelah melakukan kontak dengan hewan yang sakit antraks maupun spora antraks, gejalanya berupa kelainan kulit biasanya terjadi di bagian tubuh yang terbuka seperti kaki, tangan, leher, wajah serta munculnya eschar atau jaringan hitam pada kulit.

- Antraks saluran pencernaan: Antraks ini bisa menyebabkan kematian dan pada umummnya gejala akan muncul pada 2-5 hari, gejalanya seperti demam, gangguan menelan, mual, diare, muntah, pembengkakan pada leher dan dada, sakit perut hebat, muntah dan BAB darah serta perut bengkak.

- Antraks pernapasan: Antraks pernapasan juga bisa menyebabkan kematian, gejalanya yaitu demam, lemah, batuk kering, sesak nafas dan denyut jantung cepat.

 

Tips mencegah penularan Penyakit Antraks

Menurut sumber dari Kemenkes RI, untuk mencegah penularan lebih lanjut dari hewan ternak ke manusia, maka dilarang memotong/menyembelih dan mengonsumsi hewan ternak yang sakit/mati mendadak. Adapun beberapa tips lain yang dapat membantu kita agar terhindar dari penularan penyakit antraks:

1. Jangan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi 

Hindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi antraks, terutama hewan ternak seperti sapi, domba, dan kambing yang dapat menjadi inang alami bagi bakteri B. anthracis. Jika kita bekerja di sektor pertanian atau berinteraksi dengan hewan, pastikan untuk mengikuti langkah-langkah keamanan yang dianjurkan dan mematuhi pedoman perlindungan diri.

2. Hindari produk hewan yang tidak diproses dengan baik 

Hindari kontak dengan kulit, bulu, atau produk lain dari hewan yang mungkin terinfeksi antraks, terutama jika mereka tidak diproses dengan baik. Misalnya, hindari menyentuh kulit atau bulu hewan yang mati di alam liar.

3. Vaksinasi

Jika kita termasuk yang berisiko tinggi terkena antraks, seperti peternak atau pekerja laboratorium yang berhubungan dengan bakteri B. anthracis, pertimbangkan untuk mendapatkan vaksin antraks yang direkomendasikan. Vaksin ini dapat membantu melindungi diri terhadap infeksi.

4. Langkah-langkah keamanan di tempat kerja 

Jika bekerja di sektor yang berhubungan dengan potensi paparan antraks, pastikan untuk mengikuti langkah-langkah keamanan yang ditetapkan oleh perusahaan. Gunakan alat pelindung diri yang sesuai, seperti masker, sarung tangan, dan pakaian pelindung.

5. Kebersihan dan sanitasi

Pastikan untuk menjaga kebersihan dan sanitasi yang baik. Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air hangat, terutama setelah berinteraksi dengan hewan atau bahan yang mungkin terkontaminasi.

 

Sobat sehat, apabila memiliki kekhawatiran khusus tentang antraks atau berada dalam situasi yang berisiko, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis atau otoritas kesehatan setempat untuk saran yang lebih spesifik dan tepat sesuai dengan kondisi dan lingkungan tempat tinggal Anda. [RH]



Referensi:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

World Health Organization (https://www.who.int/health-topics/anthrax#tab=tab_1.)

Centers for Disease Control and Prevention (https://www.cdc.gov/anthrax/index.html)

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230706/4843451/cegah-antraks-meluas-kemenkes-beri-profilaksis-kepada-populasi-berisiko/

Kembali

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Jl. Kesehatan No 10
Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat,
DKI Jakarta 10160

    Kontak

  • +62213451338
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    +62 822-1388-8006 (Hotline)
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    dinkes@jakarta.go.id

Media Sosial

   Sitemap