blog-img-10

Keterangan : Cara Menghindari Risiko Terkena Penyakit Stroke

Posted by : Administrator

Cara Menghindari Risiko Terkena Penyakit Stroke

Stroke adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak terganggu atau terhenti, yang mengakibatkan kerusakan pada sel-sel otak. Penyebab utama stroke adalah pembuluh darah yang tersumbat (stroke iskemik) atau pecah (stroke hemoragik). Stroke iskemik lebih umum daripada stroke hemoragik.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stroke adalah penyebab kematian tertinggi kedua di dunia setelah penyakit jantung iskemik pada 2019. Namun, di Indonesia stroke menjadi penyebab kematian nomor satu pada tahun yang sama dengan perkiraan 131,8 kasus kematian per 100 ribu penduduk.

Penyakit stroke semakin berbahaya karena kini tak hanya menyerang orang tua tapi bahkan anak-anak. Pola makan yang buruk dan kebiasaan tidak sehat, seperti merokok dan malas berolahraga, menjadi faktor risiko bagi munculnya stroke. Penderita penyakit seperti diabetes dan jantung juga berisiko terserang stroke.

Stroke bisa memiliki dampak serius terhadap fungsi tubuh dan kualitas hidup, jadi pengenalan dan penanganan segera sangatlah penting. Pencegahan, seperti mengendalikan tekanan darah, mengelola diabetes, dan mengadopsi gaya hidup sehat, juga merupakan faktor penting dalam mengurangi risiko stroke. 

 

Penyebab Penyakit Stroke

Penyebab stroke dapat bervariasi tergantung pada jenis stroke yang terjadi. Ada dua jenis utama stroke: iskemik dan hemoragik, dan penyebabnya berbeda. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang penyebab masing-masing jenis stroke:

1. Stroke Iskemik

Stroke iskemik terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terhenti karena sumbatan pembuluh darah. Ini bisa disebabkan oleh bekuan darah atau penumpukan plak di dalam arteri otak. Jenis  stroke tersebut merupakan yang paling umum dan menyebabkan sekitar 87% dari semua kasus stroke. Penyebab umum stroke iskemik meliputi:

a) Trombosis: Ini terjadi ketika bekuan darah (trombus) terbentuk di dalam pembuluh darah otak dan menghentikan aliran darah. Trombosis bisa terkait dengan penyakit arteri seperti aterosklerosis.

b) Embolisme: Ini terjadi ketika bekuan darah atau benda asing lainnya, seperti embolus (bekuan darah yang bergerak dari lokasi lain dalam tubuh), masuk ke pembuluh darah otak dan menyumbat aliran darah.

 

2. Stroke Hemoragik

Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, yang mengakibatkan perdarahan di dalam otak. Ini bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi, aneurisma, atau malformasi arteri. Meskipun jarang, stroke hemoragik cenderung lebih serius dan berbahaya daripada stroke iskemik. Penyebab umum stroke hemoragik meliputi:

1. Hipertensi (tekanan darah tinggi): Tekanan darah tinggi dapat merusak dinding pembuluh darah dan menyebabkan pecahnya arteri di otak.

2. Aneurisma: tonjolan pada dinding arteri yang bisa pecah, melepaskan darah ke dalam otak.

3. Malformasi arteri atau AVM (arteriovenous malformation): Ini adalah kelainan pembuluh darah di otak yang dapat pecah dan menyebabkan perdarahan.

Selain penyebab khusus di atas, ada juga faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami stroke, termasuk tekanan darah tinggi, merokok, Diabetes, Aterosklerosis (penumpukan plak di pembuluh darah), Riwayat stroke atau serangan jantung dalam keluarga, gaya hidup tidak sehat dan penambahan usia.

 

Tanda dan Gejala Penyakit Stroke

Pengenalan gejala dan tindakan segera sangat penting untuk mendapatkan perawatan medis darurat. Gejala stroke umumnya dapat dikenali dengan singkatan "FAST", yang merujuk kepada gejala-gejala berikut:

1. F (Face - Wajah)      : Kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi wajah, biasanya terlihat pada mulut atau mata. Salah satu sisi wajah mungkin turun atau meringkuk saat tersenyum.

2. A (Arms - Lengan)   : Kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi tubuh, khususnya lengan. Penderita mungkin tidak dapat mengangkat salah satu lengan atau mengalami kesulitan menggerakkan lengan.

3. S (Speech - Bicara)  : Kesulitan bicara atau pengertian bahasa. Gejala ini bisa berupa kesulitan berbicara, bicara cadel, atau kesulitan memahami perkataan orang lain.

4. T (Time - Waktu)     : Waktu sangat penting dalam mengatasi stroke. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala-gejala di atas, segera hubungi nomor darurat (misalnya, 119 atau 911 di Indonesia) dan beritahu bahwa Anda menduga ada kemungkinan stroke.

Adapun gejala stroke lainnya yang dapat muncul, tergantung pada bagian otak yang terkena. Beberapa gejala tambahan mungkin meliputi:

- Sakit kepala parah tiba-tiba, seringkali disertai muntah.

- Mati rasa atau kelemahan pada lengan, kaki, atau sisi tubuh tertentu.

- Penglihatan ganda atau gangguan penglihatan.

- Kesulitan berjalan atau menjaga keseimbangan.

- Gangguan koordinasi motorik.

- Kebingungan atau masalah dengan pemahaman.

 

Cara Mencegah dan Menghindari Penyakit Stroke

Mencegah stroke melibatkan perubahan gaya hidup dan pengelolaan faktor risiko. Menjaga pola makan sehat juga dapat membantu mengurangi risiko stroke seperti konsumsi makanan rendah lemak jenuh, rendah garam, dan tinggi serat, serta banyak buah-buahan, sayuran, ikan, dan biji-bijian. Berikut adalah beberapa cara lainnya untuk mencegah penyakit stroke:

1. Kendalikan tekanan darah tinggi: Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama untuk stroke. Penting untuk memantau tekanan darah secara teratur dan mengikuti perawatan yang direkomendasikan oleh dokter, seperti obat-obatan dan perubahan gaya hidup.

2. Hentikan merokok dan jauhilah paparan asap rokok: Merokok meningkatkan risiko stroke. Berhenti merokok adalah langkah yang sangat penting dalam pencegahan stroke.

3. Kendalikan Diabetes tubuh: Diabetes yang tidak terkendali dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke. Penting untuk mengelola kadar gula darah dengan pola makan yang sehat, obat-obatan, dan pengukuran teratur.

4. Lakukan aktivitas fisik secara teratur: Aktivitas fisik dapat membantu menjaga berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, dan meningkatkan sirkulasi darah.

5. Pertahankan berat badan yang sehat: Obesitas dapat meningkatkan risiko stroke. Upayakan untuk menjaga berat badan yang sehat melalui diet seimbang dan aktivitas fisik.

6. Hindari stres berlebihan: Stres yang kronis dapat berkontribusi pada tekanan darah tinggi. Temukan cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, olahraga, atau aktivitas relaksasi.

7. Rajin melakukan pemeriksaan kesehatan rutin: Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala di fasilitas kesehatan dapat membantu mendeteksi dan mengelola faktor risiko stroke sejak dini.

Sobat sehat, pengobatan stroke yang cepat dapat meminimalkan kerusakan otak, sehingga jika kita mencurigai diri sendiri atau seseorang yang kita kenal mengalami stroke, hubungilah layanan darurat. Segeralah dapatkan perawatan medis darurat ke fasilitas-fasilitas kesehatan terdekat. Setiap menit sangat berharga dalam penanganan stroke. 

 

Referensi:

World Health Organization (WHO) 

The American Heart Association / American Stroke Association. 2021. Guideline for the Secondary Prevention of Ischemic Stroke.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2674/bagaimana-perawatan-pasien-stroke-iskemik-di-rumah

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20210909/2338434/kenali-gejala-stroke-dengan-metode-fast/

Kembali

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Jl. Kesehatan No 10
Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat,
DKI Jakarta 10160

    Kontak

  • +62213451338
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    +62 822-1388-8006 (Hotline)
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    dinkes@jakarta.go.id

Media Sosial

   Sitemap