blog-img-10

Keterangan : RAKERKESDA Tahun 2025 Resmi Ditutup, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Luncurkan Inovasi Pelayanan Smart Posyandu

Posted by : Administrator

RAKERKESDA Tahun 2025 Resmi Ditutup, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Luncurkan Inovasi Pelayanan Smart Posyandu

Jakarta, 30 April 2025 – Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menutup kegiatan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (RAKERKESDA) Tahun 2025 dengan tema “Menyongsong 5 Abad Jakarta Kota Sehat Global: Connecting Multi Dimensions of Health toward Jakarta Global City”, bertempat di Balai Agung, Balaikota, Jakarta Pusat, pada Rabu (30/4). Sebelumnya Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah melakukan rapat kerja yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2025 dan tanggal 24 April 2025 untuk membahas lebih dalam berbagai pemikiran strategis, usulan program prioritas, serta langkah-langkah operasional yang dirumuskan menjadi kebijakan yang konkrit dan aplikatif. Hadir dalam kegiatan ini Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, Ketua Konsil Kedokteran Indonesia Ariyanti Anaya, Jajaran di Kementerian Kesehatan RI, Perwakilan dari Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Perwakilan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, perwakilan dari Badan Kepegawaian Negara, perwakilan dari Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta Jajaran di Lingkungan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Dalam kesempatan ini Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyampaikan hasil Rakerkesda Provinsi DKI Jakarta Tahun 2025, sebagai bentuk laporan dan rekomendasi strategis untuk mendukung Pembangunan Kesehatan di Jakarta menuju kota global. Salah satu tantangan penting yang dihadapi Jakarta dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat perkotaan adalah pengendalian penyakit menular, khususnya tuberkulosis (TBC).

“Pada tahun 2024 telah terbentuk 274 Kampung siaga TBC di seluruh DKI Jakarta. Dengan hasil cukup baik, terutama meningkatkan tingkat pengetahuan dan partisipasi masyarakat serta pimpinan wilayah dalam penanggulangan TBC” ujarnya.

Kadis Kesehatan Ani juga memberikan perhatian serius pada intervensi kesehatan lingkungan yang tentunya menjadi bagian penting sebagai determinan kesehatan masyarakat, termasuk air bersih, sanitasi, dan juga keamanan makanan. Dalam mendukung terwujudnya generasi emas tahun 2045, menurutnya diperlukan fondasi yang kuat, yaitu kesehatan ibu dan anak.

“Upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatal (AKN), serta mengatasi masalah gizi menjadi fokus penting dalam pembangunan kesehatan di Jakarta. Kita patut bersyukur atas tren positif penurunan prevalensi anemia pada ibu hamil selama periode 2022 sampai dengan 2024” ucapnya.

Lebih lanjut Kadis Kesehatan Ani juga menyampaikan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan anak sejak dini, Provinsi DKI Jakarta terus mendorong pelaksanaan skrining 6 parameter pada seluruh bayi baru lahir.

“Skrining ini bertujuan untuk melakukan deteksi dini berbagai gangguan kesehatan, sehingga dapat meminimalisir resiko kecacatan dan meningkatkan kualitas hidup” ungkapnya.

Ani juga menambahkan dalam upaya membangun sistem kesehatan yang tangguh dan responsif, penguatan layanan rujukan merupakan salah satu komponen yang sangat krusial. Selain itu, SDM unggul dan berbudaya kerja kuat adalah fondasi transformasi layanan kesehatan. Dalam kesempatan ini juga Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyampaikan Pedoman Standarisasi Mutu Fasilitas Kesehatan yang telah disusun sebagai alat kontrol mutu, menjadi dasar dalam perencanaan pengembangan, akreditasi, hingga pemantauan kinerja faskes. Selain itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga meluncurkan inovasi terhadap layanan di Posyandu sebagai ujung tombak layanan primer di tingkat komunitas yang memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga kesehatan ibu, anak, dan keluarga yaitu “Smart Posyandu”.

“Smart Posyandu hadir sebagai salah satu terobosan untuk mendorong pemberian layanan dasar yang lebih efektif, responsif, inklusif dan inovatif” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menyampaikan apresiasi kepada Menteri Kesehatan RI beserta jajaran dalam penguatan sistem layanan kesehatan dan jajaran Dinkes DKI Jakarta atas terlaksananya Rakerkesda 2025 dan inovasi Smart Posyandu.

“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bapak Menteri Kesehatan beserta jajaran atas dukungannya dalam penguatan sistem layanan kesehatan di Jakarta. Terima kasih juga kepada seluruh jajaran Dinkes DKI Jakarta atas terlaksananya Rakerkesda 2025 dan inovasi Smart Posyandu,” ujar Wagub DKI Jakarta Rano Karno.

Wagub DKI Jakarta Rano menilai inovasi tersebut sebagai upaya digitalisasi layanan kesehatan yang akan mempermudah proses pendataan di posyandu, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan.

“Inovasi ini diharapkan mempermudah proses pencatatan pertumbuhan balita dan edukasi ibu secara interaktif sebagai wujud komitmen meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di Jakarta. Kita akan terus mendorong pembenahan dan penguatan fasilitas pelayanan kesehatan demi pelayanan yang prima dan merata,” tambahnya.

Ia juga menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat sektor kesehatan.

“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen mendukung seluruh pengembangan fasilitas dan layanan kesehatan demi warga Jakarta yang lebih sehat, lebih kuat, dan siap bersaing secara global” ucapnya.

Dalam kesempatan ini pula Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan yakni Tugas utama Kementerian dan Dinas Kesehatan adalah menjaga masyarakat agar tetap sehat.

“Tugas utama Kementerian dan Dinas Kesehatan adalah menjaga masyarakat agar tetap sehat. Penanganan penyakit seharusnya difokuskan pada pencegahan dan edukasi, bukan hanya pengobatan” ungkapnya.

Menteri Budi Gunadi Sadikin juga menjelaskan, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), usia harapan hidup penduduk Indonesia pada 2024 adalah 72,39 tahun. Ia berharap upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dibarengi dengan budaya masyarakat dalam menjaga pola hidup sehat.

“Tubuh kita ini didesain untuk hidup selama 120 tahun. Namun, mengapa jarang mencapai angka tersebut? Hal ini karena pola hidup manusia yang tidak sehat, sehingga mengakibatkan kerusakan organ. Ada tiga organ yang sering terkena masalah, yakni otak, jantung, dan ginjal. Oleh karena itu, mari kita jaga pola hidup sehat. Sekali lagi, selamat atas penyelesaian Rakerkesda serta peluncuran Smart Posyandu. Semoga kualitas kesehatan warga Jakarta terus meningkat,” ucap Menkes Budi Gunadi.

Sebagai informasi, Smart Posyandu adalah inovasi pelayanan Posyandu Cerdas yang mengintegrasikan layanan kesehatan masyarakat dengan layanan digital melalui fitur JakAntro di aplikasi JakSehat. Keunggulan Smart Posyandu ini terletak pada interoperabilitas perangkat IoT dengan JakAntro, integrasi data pengukuran di Posyandu dengan Rekam Medik Elektronik di Puskesmas, serta kesesuaian format hasil pengukuran dengan EPPGBM sehingga hasil pengukuran dapat langsung diupload ke sistem EPPGBM milik Kementerian Kesehatan. Database kesehatan yang terpusat di Dinas Kesehatan Provinsi juga memungkinkan bayi dan balita dapat dilayani di Posyandu mana saja di DKI Jakarta, hal ini mencegah proses redundant dan duplikasi data, sehingga menghasilkan data Kohort yang baik yang memungkinkan petugas posyandu, tenaga kesehatan, dan orang tua memantau pertumbuhan anak dengan lebih baik dan akurat. [AA/WP]

Kembali

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Jl. Kesehatan No 10
Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat,
DKI Jakarta 10160

    Kontak

  • +62213451338
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    +62 822-1388-8006 (Hotline)
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    dinkes@jakarta.go.id

Media Sosial

   Sitemap