Penilaian Kampung Siaga TBC dan Kampung Bebas Rokok DKI Jakarta
Jakarta, 5 November 2024 – Dalam menjadikan Jakarta sebagai kota global yang sehat dan berkelanjutan, upaya menciptakan lingkungan sehat tanpa asap rokok melalui inisiatif pembentukan Kampung Bebas Rokok sangat relevan dan tepat. Kampung Bebas Rokok bukan hanya sekadar program, tetapi merupakan langkah strategis dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat. Dengan mengurangi paparan asap rokok, tidak hanya melindungi kesehatan individu, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menggelar Penilaian Kampung Siaga TBC dan Kampung Bebas Rokok DKI Jakarta, bertempat di Ruang Auditorium lt 2, Gedung Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Selasa (5/11).
Kegiatan dibuka oleh Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia yang menyampaikan penerapan Kawasan Dilarang Merokok merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan dan penyakit tidak menular, juga sebagai wujud nyata dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
“Hari ini, kami melaksanakan penilaian Kampung Siaga TBC dan Kampung Tanpa Rokok sebagai wujud nyata dari kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat.” ucapnya.
Dwi juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas peran serta masyarakat dalam pembentukan Kampung Bebas Rokok pada wilayahnya masing-masing.
“Melalui inisiatif pembentukan Kampung Bebas Rokok ini kami ingin memberikan apresiasi dan penghargaan atas peran serta masyarakat agar praktik baik ini dapat meluas ke seluruh wilayah di Jakarta. Selamat mengikuti kegiatan hari ini, salam sehat tanpa rokok” tutupnya.
Kampung Tanpa Rokok hadir sebagai upaya mendorong kawasan bebas asap rokok, sehingga menciptakan udara bersih dan sehat bagi semua. Kebersamaan warga dalam menjaga lingkungan tanpa rokok juga mendukung mereka yang sedang berjuang melawan TBC, serta mencegah berbagai penyakit paru lainnya
Sementara itu dalam Kampung Siaga TBC diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, lintas sektor yang terlibat aktif dalam pencegahan dan pengendalian Tuberkulosis (TBC) dengan deteksi dini, dukungan pengobatan, serta edukasi yang berkelanjutan. Komitmen ini penting untuk menghentikan penularan TBC di tengah masyarakat. Dengan kolaborasi semua pihak, kita dapat menciptakan kampung yang sehat, kuat, dan bebas TBC. [AA]