Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio DKI Jakarta Tahun 2024
Jakarta, 23 Juli 2024 - Polio (poliomyelitis) terutama menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun. Satu dari 200 infeksi Polio menyebabkan kelumpuhan permanen. Di antara mereka yang mengalami kelumpuhan, 5–10% meninggal karena mengalami kegagalan pernapasan. Di dunia, kasus akibat virus polio liar telah menurun lebih dari 99% sejak tahun 1988, dari sekitar 350.000 kasus di lebih dari 125 negara endemis, menjadi hanya dua negara endemis yakni Pakistan dan Afganistan (data WHO per bulan Oktober 2023).
Situasi dan kondisi Polio di Indonesia dalam kurun waktu tahun 2022-2024 ternyata tidak baik-baik saja. Terdapat kemunculan kasus Polio sebanyak 12 kasus yang tersebar di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, dan yang terbaru di wilayah Banten, yang semuanya tergolong dalam penyakit Polio dengan gambaran klinis kelumpuhan. Selama masih ada satu anak yang terinfeksi, anak-anak di semua wilayah berisiko tertular polio. Untuk memutus mata rantai penularan kasus maka dilaksanakanlah Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio.
Pencanangan PIN Polio Provinsi DKI Jakarta tahun ini dipusatkan di RPTRA Pulo Besar, Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (23/7). Kegiatan pencanangan ini dibuka secara resmi oleh Plt. Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati. Dalam sambutannya Plt. Askesra Elly menyampaikan Pencanangan PIN Polio ini bersamaan dengan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2024 yang mengangkat tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” yang mana maksud dari kata terlindungi antara lain secara fisik dan mental.
“Secara fisik adalah upaya seperti yang dilakukan saat ini dengan memberikan imunisasi polio.” ujar Plt. Askesra Elly.
PIN Polio DKI Jakarta tahun ini menyasar sebanyak 1.209.303 anak usia 0 - 7 tahun dengan target harian minimal sebanyak 181.930, serta dilaksanakan sebanyak 2 dosis, dengan target masing dosis sebesar 95%. Dimana dosis pertama dilaksanakan pada tanggal 23 Juli – 3 Agustus 2024, dan dosis kedua akan dilaksanakan pada 6 Agustus – 17 Agustus 2024.
“Sasaran sebanyak 1,2 juta anak lebih yang tersebar di enam wilayah DKI, menurut saya cukup luar biasa. Tetapi angka tersebut kalau kita kerjakan bersama-sama jadi ringan. Wali Kota Jakarta Utara tadi sudah menyiapkan strateginya, seperti dilakukan di RPTRA, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sekolah-sekolah, tempat wisata, dan sebagainya. Kemudian ada Sumber Daya Manusia (SDM) dari Dinas Kesehatan yang sudah memetakan pelaksanaan PIN polio di seluruh wilayah Kota Jakarta, sehingga masing-masing target dua putaran ini dapat terpenuhi,” kata Plt. Askesra Elly
Lebih lanjut Plt. Askesra Suharini menambahkan polio disebabkan oleh virus yang biasanya tingkat kecepatan penularannya sangat tinggi. Sehingga Pemprov DKI berkomitmen untuk menekan penularan virus polio dengan melibatkan peran serta masyarakat.
“Ini yang kita harus jaga. Meski saat sekarang, Jakarta kasusnya masih nol. Tetapi ini menjadi tanggung jawab kita semua, tidak hanya Pemprov DKI, tetapi juga masyarakat.” kata Plt. Askesra Elly.
Kegiatan pencanangan ini turut dihadiri juga oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati dan Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim. Dalam laporan yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati bahwa pelaksanaan PIN Polio ini dilaksanakan berdasarkan surat dari Menteri Kesehatan dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia perihal Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional dalam rangka penanggulangan KLB Polio yang ditujukan kepada seluruh Gubernur dan Bupati/Walikota di Indonesia.
“Berdasarkan penilaian risiko yang berstandar dari WHO, Provinsi DKI Jakarta masuk dalam kategori risiko sedang untuk penularan polio. Apalagi melihat tingkat mobilitas penduduk di DKI Jakarta sangat tinggi, arus perpindahan penduduk dari provinsi lain ke Jakarta juga sangat terbuka, maka diperlukan upaya untuk memberikan respons imunisasi yang masif. Tentunya dengan cakupan yang tinggi dan merata, DKI Jakarta diharapkan dapat terbebas dan memutuskan penularan dari virus polio.” Ucap Kadis Kesehatan Ani.
Kadis Kesehatan Ani juga menambahkan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan berbagai hal dalam rangka mempersiapkan pencapaian target yang telah ditetapkan yaitu Advokasi dan sosialisasi bersama para perangkat daerah lain, TP PKK, tokoh agama, para organisasi masyarakat, organisasi profesi kesehatan dan pendidikan, dan unsur TNI-POLRI. Kegiatan PIN Polio juga akan dilakukan monitoring dan evaluasi oleh tim yang melibatkan unsur Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, dan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
“Mari Kita Sukseskan Kegiatan Pekan Imunisasi Nasional Polio DKI Jakarta 2024” tutup Kadis Kesehatan Ani.
Dalam kesempatan ini Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim juga menyampaikan bahwa target Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024 di Kota Administrasi Jakarta Utara sejumlah 218.303 anak, dengan target harian anak yang diberikan imunisasi polio sebesar 31.186 anak/hari.
Lebih lanjut Walikota Jakarta Utara Ali menambahkan PIN Polio di Kota Administrasi Jakarta Utara ini tidak hanya dilaksanakan di Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, tetapi juga dilaksanakan di kantor RW, RPTRA, tempat ibadah, tempat wisata, taman bermain, sekolah, pasar, mall, dan tempat umum lainnya yang kemungkinan ada anak-anak berkumpul.
“Insyaallah kami berkomitmen tetap bersama dan siap mendukung Pelaksanaan PIN Polio tahun 2024 dengan memastikan capaian PIN Polio yang tinggi dan merata diseluruh wilayah Jakarta Utara”. tutup Walikota Jakarta Utara Ali.
Melalui upaya respon imunisasi yang masif dengan cakupan tinggi dan merata melalui PIN Polio ini dapat memutus penularan virus polio yang terjadi. Hal ini pun menjadi upaya untuk meningkatkan kekebalan, guna melindungi anak-anak sebagai generasi penerus dari virus Polio yang menyebabkan kelumpuhan dan kematian. [AA]