blog-img-10

Keterangan : Mengenal Penyebab Diabetes Melitus, Gejala dan Cara Mencegahnya

Posted by : Administrator

Mengenal Penyebab Diabetes Melitus, Gejala dan Cara Mencegahnya

Diabetes melitus adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan penyakit diabetes yang melibatkan tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah dalam jangka waktu yang lama. Istilah "melitus" berasal dari bahasa Latin yang berarti "manis" yang merujuk pada gejala diabetes klasik di mana urin penderita diabetes memiliki rasa manis karena kelebihan gula.

Menurut World Health Organization (WHO), diabetes melitus didefinisikan sebagai penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin. 

Di seluruh dunia, sekitar 422 juta orang menderita diabetes, mayoritas tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah, dan 1,5 juta kematian secara langsung dikaitkan dengan diabetes setiap tahunnya. Jumlah kasus dan prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade terakhir. Sedangkan di Indonesia, laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi DM meningkat menjadi 10,9% dan prediksi International Diabetes Federation (IDF) memprediksikan akan ada peningkatan jumlah penderita diabetes di Indonesia dari 10,7 juta tahun 2019 menjadi 13,7 juta di tahun 2030.

Apa saja penyebab penyakit diabetes?

a) Diabetes tipe 1: Penyebab pasti diabetes tipe 1 belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor-faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan. Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang menghasilkan insulin. Akibatnya, tubuh tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau tidak sama sekali. Faktor lingkungan seperti infeksi virus tertentu juga bisa memicu perkembangan diabetes tipe 1 pada individu yang rentan secara genetik.

b) Diabetes tipe 2: Faktor risiko yang berkontribusi terhadap diabetes tipe 2 meliputi kelebihan berat badan atau obesitas, pola makan yang tidak sehat (tinggi gula dan lemak), kurangnya aktivitas fisik, faktor genetik, dan penuaan. Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak menggunakan insulin dengan efektif (resistensi insulin) atau tidak memproduksi cukup insulin. Kelebihan lemak tubuh, terutama di sekitar perut, dapat menyebabkan resistensi insulin. Selain itu, keturunan juga dapat memainkan peran dalam kejadian diabetes tipe 2.

c) Diabetes gestasional: Penyebab pasti diabetes gestasional belum sepenuhnya dipahami, tetapi perubahan hormon selama kehamilan diyakini memainkan peran penting. Hormon-hormon ini dapat menyebabkan resistensi insulin, yang mengakibatkan peningkatan kadar gula darah. Faktor risiko lain termasuk usia ibu yang lebih tua, kelebihan berat badan sebelum kehamilan, riwayat diabetes gestasional sebelumnya, dan riwayat kelahiran bayi besar.

Selain faktor-faktor tersebut, gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok, juga dapat meningkatkan risiko diabetes.

Gejala Diabetes Melitus

Gejala diabetes melitus dapat bervariasi tergantung pada jenisnya (tipe 1, tipe 2, atau gestasional) dan tingkat keparahannya. Berikut adalah gejala umum yang terkait dengan diabetes melitus.

- Poliuria: Sering buang air kecil. 

- Polifagia: Nafsu makan yang berlebihan.

- Polidipsia: Sering merasa haus.

- Penurunan berat badan 

- Kelelahan dan kelemahan

- Penglihatan kabur 

- Luka sulit sembuh

- Infeksi berulang: Sistem kekebalan tubuh rentan terhadap infeksi berulang, terutama infeksi saluran kemih, infeksi kulit, dan infeksi jamur.

Cara menjaga kesehatan dari penyakit diabetes 

Agar terhindar dari penyakit diabetes, kita sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat dan ikuti petunjuk dokter dengan ketat. Selain rutin melakukan pemeriksaan, ada beberapa tips untuk menjaga kesehatan dan mengelola diabetes melitus, di antaranya:

1. Jaga pola makan sehat dan seimbang: Batasi konsumsi gula, makanan olahan, makanan berlemak jenuh, dan makanan tinggi garam. Perhatikan ukuran porsi dan atur jadwal makan yang teratur. Pilih makanan yang seimbang dan sehat, termasuk sumber karbohidrat yang kompleks, seperti biji-bijian utuh, sayuran, dan buah-buahan.

2. Biasakan aktivitas fisik teratur:  Penelitian menunjukkan bahwa orang yang punya aktifitas fisik punya risiko lebih kecil sebanyak 30-50% dibandingkan dengan individu pasif. Lakukan aktivitas fisik secara teratur, seperti berjalan kaki, berenang, bersepeda, atau olahraga ringan lainnya. Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan jenis dan tingkat kegiatan fisik yang tepat untuk tubuh kita.

3. Kelola berat badan: Jika kita memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk merencanakan program penurunan berat badan yang sehat dan realistis.

4. Selalu monitor kadar gula darah: Lakukan pengukuran kadar gula darah secara teratur sesuai petunjuk dokter. Hal ini membantu dalam pemantauan kontrol gula darah kita dan memastikan pengaturan yang tepat dari diet, olahraga, dan pengobatan. Jangan lupa minum air putih yang cukup sangat baik bagi kesehatan.

5. Hindari merokok dan batasi konsumsi alkohol: Merokok dapat meningkatkan risiko komplikasi diabetes dan memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan. Konsumsi alkohol harus dibatasi, dan konsultasikan dengan dokter mengenai batas yang aman bagi tubuh.

6. Kendalikan stres: Manajemen stres yang baik dapat membantu menjaga gula darah tetap stabil. Gunakan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, yoga, atau aktivitas yang membantu mengurangi stres.

Nah, sobat sehat, penting untuk diingat bahwa gejala diabetes melitus bisa berbeda pada setiap individu, dan beberapa orang mungkin mengalami gejala yang lebih ringan atau bahkan tidak mengalami gejala sama sekali. Jika kita mengalami gejala-gejala yang mencurigakan atau memiliki faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan penyakit tersebut, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan diagnosis yang akurat.

 

Referensi:

https://www.who.int/health-topics/diabetes

https://www.diabetes.org

https://www.idf.org

https://p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus

https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/diabetes-penderita-di-indonesia-bisa-mencapai-30-juta-orang-pada-tahun-2030

Kembali

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Jl. Kesehatan No 10
Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat,
DKI Jakarta 10160

    Contact

  • +62213451338
    (Monday - Thursday 08:00 - 16.00 WIB)
    (Friday 08:00 - 16.30)

    +62 822-1388-8006 (Hotline)
    (Monday - Thursday 08:00 - 16.00 WIB)
    (Friday 08:00 - 16.30)

    dinkes@jakarta.go.id

Social Media

   Sitemap