Mengenal Penyakit Hipertensi dan Cara Mencegahnya
Hipertensi atau tekanan darah tinggi, sering disebut sebagai “the silent killer" karena sering tanpa keluhan. Secara pengertian, Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah sistolik pada tubuh seseorang lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.
Data dari World Health Organization (WHO) pada 2015 menunjukkan kurang lebih 1,13 miliar orang mengidap penyakit ini. Jumlahnya pun mengalami peningkatan signifikan sampai-sampai diprediksi akan menyentuh angka 1,5 miliar orang pada 2025, kalau tidak diikuti dengan tindak pencegahan. Tak hanya itu, setiap tahunnya ada 9,4 juta orang meninggal akibat Hipertensi dan komplikasinya.
Di Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) mencatat bahwa prevalensi Hipertensi tahun 2018 setinggi 34.1% pada populasi dewasa. Sedangkan berdasarkan hasil pengukuran, 1 dari 5 orang Indonesia berusia 25-34 tahun diketahui menderita hipertensi dan hampir 1 dari 3 orang berusia 35-44 tahun diperkirakan menderita hipertensi.
Data Riskesdas 2018 di DKI Jakarta, Prevalensi Hipertensi berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk umur ≥ 18 tahun di DKI Jakarta adalah 33,43%. Sedangkan prevalensi berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 18 tahun adalah 10,17%. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat penemuan kasus Hipertensi sejumlah 923.451 orang di Tahun 2021.
Menurut Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia dr. Erwinanto, Sp. JP(K), FIHA (2021) mengatakan kalau seseorang menderita Hipertensi dan tidak dikontrol akan menjadi kontributor tunggal yang utama untuk penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Beliau menambahkan bahwa penyakit ini dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku berisiko seperti merokok, diet yang tidak sehat (seperti kurang konsumsi sayur dan buah, konsumsi garam berlebih), obesitas, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan stres.
Kondisi lain yang tidak dapat dicegah yang menjadi faktor risiko Hipertensi yaitu adanya riwayat keluarga Hipertensi, usia tua telah melebihi 65 tahun, dan ketika ada kondisi penyerta seperti penyakit ginjal.
Gejala Penderita Hipertensi
Meskipun pada umumnya penderita Hipertensi tidak menunjukkan gejala atau keluhan tertentu, namun terdapat keluhan tidak spesifik yang bisa dirasakan oleh penderita penyakit tersebut, antara lain:
Sakit kepala
Sakit kepala dapat menjadi gejala awal penyakit ini, terutama pada orang yang memiliki tekanan darah yang sangat tinggi.
Pusing
Pusing atau rasa tidak seimbang dapat terjadi ketika tekanan darah sangat tinggi atau ketika seseorang berdiri terlalu cepat.
Nyeri dada
Nyeri dada atau ketidaknyamanan dapat terjadi jika Hipertensi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang memasok jantung.
Penglihatan kabur
Hipertensi dapat berpotensi merusak pembuluh darah di retina mata dan menyebabkan penglihatan kabur.
Nyeri pada bagian belakang kepala
Nyeri kepala pada bagian belakang kepala dapat terjadi pada orang dengan Hipertensi yang disebabkan oleh ketegangan otot di leher.
Tips Mencegah Penyakit Hipertensi
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, gagal jantung, gagal ginjal, gangguan penglihatan, dan masalah pada pembuluh darah. Dengan mencegah penyakit tersebut, kita dapat mengurangi risiko mengalami komplikasinya. Untuk itu, ada beberapa tips agar dapat membantu mencegah penyakit Hipertensi yaitu dengan berperilaku CERDIK :
1. Cek kesehatan secara berkala
2. Enyahkan asap rokok
3. Rajin beraktifitas fisik
4. Diet seimbang
5. Istirahat yang cukup
6. Kelola stres
Dan bagi penyandang Hipertensi diharapkan agar berperilaku PATUH :
1. Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter
2. Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
3. Tetap diet sehat dengan gizi seimbang
4. Upayakan beraktivitas fisik dengan aman
5. Hindari rokok, alkohol serta zat karsinogenik lainnya
Selain itu, ada juga beberapa cara yang perlu diperhatikan untuk mengendalikan penyakit Hipertensi, di antaranya:
- Konsumsi makanan sehat
Konsumsi makanan yang rendah garam, lemak, dan kolesterol. Perbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, ikan, dan daging tanpa lemak.
- Jaga berat badan ideal
Obesitas dan kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko Hipertensi. Menjaga berat badan ideal dengan cara mengatur pola makan dan berolahraga teratur dapat membantu mencegah penyakit ini.
- Rutin berolahraga
Olahraga teratur dapat membantu menurunkan tekanan darah dan meningkatkan kesehatan jantung.
- Hindari alkohol
Konsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat mengganggu regulasi tekanan darah dan menyebabkan tekanan darah tinggi. Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan kerusakan hati, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi tekanan dara
- Kurangi kebiasaan merokok
Rokok mengandung zat-zat kimia berbahaya seperti nikotin dan karbon monoksida yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Efek dari rokok juga dapat merusak dinding pembuluh darah, mempercepat perkembangan aterosklerosis (penumpukan plak pada dinding arteri), dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
- Kelola stres
Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko Hipertensi. Cari cara untuk mengelola stres seperti meditasi, yoga, atau melakukan hobi yang menyenangkan.
- Minum obat sesuai petunjuk dokter
Gunakan obat sesuai dengan petunjuk dokter. Beberapa obat tertentu seperti kortikosteroid dan obat penghilang rasa sakit nonsteroid (NSAID) dapat meningkatkan risiko Hipertensi.
- Tes tekanan darah secara teratur
Tes tekanan darah secara teratur dapat membantu mendeteksi Hipertensi sejak dini dan memulai pengobatan yang tepat.
Nah, sobat sehat. Dengan menjalankan beberapa tips mengontrol Hipertensi di atas, semoga kita dapat mengetahui sedini mungkin kondisi tekanan darah dalam tubuh kita, sehingga proses penanganan dan pengobatan dapat segera dilakukan sebelum menimbulkan komplikasi. Jika mengalami gejala-gejala ini atau memiliki faktor risiko penyakit tersebut, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. [RH]
Referensi
Riskesdas 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
World Health Organization. (2021). Hypertension. Diakses dari https://www.who.int/news-room/q-a-detail/hypertension-(high-blood-pressure)
American Heart Association. (2021). High Blood Pressure. Diakses dari https://www.heart.org/en/health-topics/high-blood-pressure
Mayo Clinic. (2021). High blood pressure (hypertension). Diakses dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/diagnosis-treatment/drc-20373417
https://upk.kemkes.go.id/new/mengenal-penyakit-hipertensi
https://promkes.kemkes.go.id/cara-mengatasi-hipertensi
Foto: Freepik.com