Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Gelar Evaluasi Penyelenggaraan Kesehatan Haji Tahun 2024
Jakarta, 11 September 2024 – Istithaah kesehatan haji merupakan salah satu syarat ibadah haji yang harus dipenuhi oleh jemaah haji agar dapat melaksanakan rukun dan wajib haji. Untuk mencapai kondisi istithaah kesehatan diperlukan upaya yang komprehensif dan terukur melalui pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jemaah haji. Pada Tahun 2024 jemaah haji yang dilakukan pemeriksaan kesehatan di DKI Jakarta sebanyak 8827 orang. Jumlah jemaah haji yang berangkat ke Arab Saudi sebanyak 8111 orang dengan hasil pemeriksaan sebanyak 1085 JH (13%) memenuhi syarat istithaah dan 7026 JH (87%) memenuhi syarat istitaah dengan pendampingan. Dengan telah terlaksananya kegiatan ibadah haji pada tahun 2024 ini, diperlukan adanya evaluasi untuk meningkatkan dan menguatkan istihaah kesehatan pada tahun berikutnya. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menggelar kegiatan Evaluasi Penyelenggaraan Kesehatan Haji Tahun 2024 yang bertempat di Ruang Auditorium lt 8, Gedung Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rabu (11/9).
Kegiatan dibuka oleh Maryati Kasiman selaku Plt. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan paparan Evaluasi Penyelenggaraan Kesehatan Jemaah Haji di Provinsi DKI Jakarta oleh Budi Setiawan selaku Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Dalam kegiatan ini juga dihadirkan beberapa narasumber diantaranya Liliek Marhaendro Susilo selaku Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan RI yang menyampaikan materi Evaluasi Penyelenggaraan Kesehatan Jemaah Haji di Indonesia. Materi berikutnya disampaikan oleh Kadar Supriyanto selaku Ketua Tim Kerja 1 Surveilans dan Penindakan Pelanggaran Kekarantinaan, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Soekarno – Hatta yang membawakan materi Evaluasi Penyelenggaraan Kesehatan Embarkasi Dan Debarkasi Jemaah Haji Provinsi DKI Jakarta. Terakhir, materi disampaikan oleh Mukhtar Ihsan dari Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia yang membahas tentang Kasus Kematian Dan Rawat Inap Jemaah Haji di Arab Saudi.
Diharapkan dari kegiatan ini tenaga kesehatan dapat berpartisipasi aktif terutama melakukan upaya promosi dan edukasi kesehatan jemaah haji sebagai langkah perbaikan dan penguatan pelaksanaan pembinaan kesehatan, pemeriksaan kesehatan, vaksinasi meningitis kepada jemaah haji sehingga mengurangi angka kesakitan dan kematian keberangkatan jemaah haji tahun 2025 dan tahun - tahun berikutnya. [AA]