Betapa Bahaya Gagal Ginjal Kronis
Ginjal merupakan salah satu organ vital penting dalam tubuh manusia. Fungsi penting dari Ginjal yaitu menyaring 120-150 liter darah, mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit, mengeluarkan sisa metabolisme, mengatur tekanan darah dan penghasil hormon eritropoeitin. Hasil penyaringan tersebut akan keluar dalam bentuk urine. Sehingga dari sini, sangat jelas bahwa fungsi ginjal ini sangat penting untuk keberlangsungan hidup manusia. Ketika kesehatan Ginjal kita tidak dijaga, maka akan terjadi kerusakan ginjal yang diikuti oleh penurunan fungsi Ginjal.
Gagal Ginjal Kronis merupakan kondisi ketika fungsi Ginjal secara bertahap akan menurun karena kerusakan ginjal. Ketika hal ini terjadi, maka cairan, elektrolit dan limbah akan menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan banyak gangguan. Sebelum mengalami Gagal Ginjal tahap akhir, penderitanya akan mengalami 5 stadium yang diukur dengan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) yang dijelaskan oleh dr. Maria Irawati Simanjuntak, SpPD,KGH,KIC, dari Dokter Konsultan Ginjal dan Hipertensi RSUD Tarakan Jakarta;
- Stadium 1 (LFG di atas 90), fungsi ginjal masih bekerja secara normal, namun tanda-tanda awal penyakit ginjal mungkin sudah muncul.
- Stadium 2 (LFG 60–89), fungsi ginjal mulai sedikit menurun.
- Stadium 3 (LFG 30–59), penyaringan zat-zat sisa dari dalam tubuh sudah mulai tidak efektif, sehingga muncul beragam keluhan.
- Stadium 4 (LFG 15–29), fungsi ginjal sudah sangat rendah.
- Stadium 5 (LFG di bawah 15), ginjal hampir tidak berfungsi/menurun, sehingga zat-zat sisa dan cairan yang berlebih menumpuk di dalam sehingga tubuh mengalami pembengkakan.
“Di stadium akhir ini fungsi ginjal hampir tidak berfungsi, sehingga tubuh mengalami penumpukan limbah. Cairan yang harusnya bisa keluar dari urine, justru menumpuk di dalam sehingga tubuh mengalami pembengkakan. Selain itu cairan dalam paru-paru juga menjadi berlebih sehingga penderitanya akan mengalami sesak nafas. Nah biasanya kita mengalami gejala Gagal Ginjal itu di stadium 4 atau stadium 5,” jelas dr. Maria Irawati Simanjuntak.
Selain itu, survei yang dihimpun dari Perkumpulan Dokter Ginjal Hipertensi Indonesia menjelaskan bahwa hampir semua Gagal Ginjal Kronis di Indonesia terjadi karena hipertensi dan diabetes yang tidak terkontrol. Gagal Ginjal Kronis juga disebabkan kerusakan jaringan ginjal akibat penyakit jangka panjang seperti penyakit asam urat.
Untuk itu, demi menjaga kesehatan ginjal, maka diperlukan pola hidup sehat dan mengontrol penyakit yang bisa menimbulkan terjadinya penyakit ginjal kronis.
Glomerulonefritis
Glomerulus merupakan bagian ginjal yang berfungsi sebagai penyaring zat sisa dan membuang cairan serta elektrolit berlebih dari tubuh. Namun, jika ada penyakit yang timbul seperti infeksi atau peradangan autoimun, maka terjadi disebut Glomerulonefritis. Glomerulonefritis membuat pori-pori membesar dan protein sel darah merah dan sel darah putih yang seharusnya tidak keluar menjadi keluar. Jika penyakit ini semakin parah, maka penderitanya akan mengalami Gagal Ginjal dengan tanda bengkak di wajah dan kaki, tampak pucat dimulai dan sesak nafas.
Gagal Ginjal Kronis Sebabkan Komplikasi
Ada beberapa komplikasi yang timbul akibat Gagal Ginjal kronis, seperti kekurangan sel darah merah, menumpuknya cairan di rongga tubuh bahkan di paru-paru yang menyebabkan sesak nafas. Selain itu gangguan elektrolit menyebabkan kenaikan kadar kalium tinggi dalam darah, sehingga menimbulkan masalah pada fungsi otot, syaraf dan irama jantung.
Gagal Ginjal, Penyakit Keturunan Kah?
Menurut dr. Maria Irawati Simanjuntak, penyebab Gagal Ginjal bermacam-macam yaitu yang terbanyak adalah penyakit ginjal hipertensi dan Diabetes, Glomerulunefritis dan penyakit Ginjal Polikistik. Penyakit Ginjal Polikistik merupakan penyakit ginjal yang bisa diturunkan. Selain itu, ternyata pada anak-anak dijumpai kelainan saluran kencing ketika lahir, akibat kelainan anatomi ginjal dan saluran kemih. Intinya, penyakit Ginjal itu tidak semua sebagai penyakit keturunan.[prm/hms]
foto: Google Images