blog-img-10

Keterangan : Mitos Tentang TB di Masyarakat

Posted by : Administrator

Mitos Tentang TB di Masyarakat

Tuberkulosis (TB/TBC) merupakan penyakit menular akibat infeksi dari bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini biasanya menyasar organ vital seperti paru-paru, ginjal bahkan otak. Umumnya penderita penyakit ini harus mengonsumsi obat-obatan secara rutin selama beberapa waktu.

Sampai saat ini, TB masih menjadi permasalahan penting, bahkan DKI Jakarta menjadi salah satu wilayah dengan pengidap TB tertinggi di Indonesia. Salah satu faktor mengapa tingkat pengidap TB masih tinggi di DKI Jakarta adalah misinformasi mengenai penyakit ini. Berikut lima mitos yang harus dipahami mengenai masyarakat mengenai TB;   

 

1. Benarkah TB Merupakan Penyakit Keturunan? Mitos!

TB bukan penyakit keturunan. TB merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Bakteri Mycobacterium Tuberculosis, yang ditularkan melalui percikan air ludah/dahak penderita pada saat berbicara, batuk atau bersin tanpa menutup mulut dan hidung atau tanpa menggunakan masker. 

 

2. TB Menyebabkan Batuk-Batuk, Lantas Hanya Menyerang Paru-Paru?Mitos!

TB tidak hanya dapat menyerang paru, tetapi organ lainnya, seperti selaput otak, usus, kelenjar getah bening, dan tulang, dll. 

 

3. TB Adalah Penyakit Permanen Sehingga Tidak Dapat Sembuh? Mitos!

TB dapat diobati. Kunci keberhasilan pengobatan TB adalah kepatuhan dalam menjalani pengobatan secara teratur selama minimal enam bulan dan rutin meminum obat sampai dinyatakan sembuh. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka penyakit TB ini akan menjadi Tuberkulosis Resisten Obat (TB-RO). TB-RO merupakan kondisi di mana bakteri TB menjadi lebih kebal, sehingga proses pengobatan juga menjadi lebih lama.  

 

4. TB Hanya Menyerang Masyarakat Berpenghasilan Rendah dan Berada Di Wilayah Kumuh? Mitos!

Semua orang dapat tertular TB. Namun, lingkungan perumahan padat dan kumuh akan memudahkan penularan TB. Ruangan dengan sirkulasi udara yang kurang baik dan tanpa cahaya matahari akan meningkatkan risiko penularan karena bakteri TB dapat bertahan di udara selama beberapa jam di ruangan yang lembab dan kurang sinar matahari.  

 

5. TB Menular dari Kontak Fisik? Mitos!

TB ditularkan melalui percikan air ludah/dahak penderita pada saat berbicara, batuk, atau bersin tanpa menutup mulut dan hidung atau tanpa menggunakan masker. 

 

Jadi jelas, jika TB itu sebenarnya bisa diobati, asalkan harus rutin mengonsumsi obat yang diberikan. Perlu diketahui bahwa, jika sudah tergolong ke dalam TB-RO, maka pengobatan lebih lama hingga 24 bulan. Jadi, sobat Healthies, tetap jaga kesehatannya ya! salam sehat dan tetap jaga prokes tetap![prm/hms]

 

Kembali

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Jl. Kesehatan No 10
Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat,
DKI Jakarta 10160

    Kontak

  • +62213451338
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    +62 822-1388-8006 (Hotline)
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    dinkes@jakarta.go.id

Media Sosial

   Sitemap