blog-img-10

Keterangan : Kenali Penyebab, Gejala Umum dan Cara Mencegah Penyakit HIV/AIDS

Posted by : Administrator

Kenali Penyebab, Gejala Umum dan Cara Mencegah Penyakit HIV/AIDS

Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) adalah tahap lanjut dari infeksi Human immunodeficiency virus (HIV). AIDS adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala yang disebabkan oleh kelemahan sistem kekebalan tubuh. Infeksi yang seharusnya ringan bagi individu yang sehat dapat menjadi fatal bagi penderita AIDS. Saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS. Tujuan pengobatan HIV adalah untuk mendukung sistem kekebalan tubuh sehingga penderita dapat hidup normal dan sehat, serta mencegah berkembang menjadi AIDS.

HIV masih menjadi masalah kesehatan masyarakat secara global dengan penularan yang terus berlanjut di semua negara secara global. WHO memperkirakan terdapat 39 juta orang yang hidup dengan HIV pada akhir tahun 2022, dua pertiganya (25,6 juta) berada di Wilayah Afrika. Sedangkan pada tahun 2022, WHO menyebutkan sebanyak 630 ribu orang meninggal karena penyebab terkait HIV dan kurang lebih 1,3 juta orang tertular HIV. Tidak ada obat untuk infeksi HIV. Namun, dengan adanya akses terhadap pencegahan, diagnosis, pengobatan dan perawatan HIV yang efektif, termasuk infeksi oportunistik, infeksi HIV telah menjadi kondisi kesehatan kronis yang dapat dikelola, sehingga memungkinkan orang yang hidup dengan HIV untuk berumur panjang dan sehat.

Kementerian Kesehatan RI menyoroti kasus HIV yang mulai didominasi usia muda. Data terbaru menunjukkan sekitar 51 persen kasus HIV baru yang terdeteksi diidap oleh remaja dan berdasarkan data modeling AEM, tahun 2021 diperkirakan ada sekitar 526.841 orang hidup dengan HIV dengan estimasi kasus baru sebanyak 27 ribu kasus. Data Kemenkes juga menunjukkan sekitar 12. 533 kasus HIV dialami oleh anak usia 12 tahun ke bawah.

Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat angka pengidap HIV di Jakarta mencapai angka 79.628 kasus terhitung sampai Maret 2023. Dari total angka tersebut, sebanyak 6.573 orang telah meninggal akibat komplikasi usai terpapar HIV. Pada Maret 2023, sebanyak 33.590 pasien telah menjalankan pengobatan dengan rutin mengonsumsi antiretroviral atau ARV. Obat tersebut memang digunakan karena bisa menekan virus HIV.

 

Penyebab Penyakit HIV/AIDS

Penyebab utama AIDS adalah infeksi oleh virus HIV. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melawan infeksi. HIV merusak sel darah putih yang disebut sel CD4 dan mereplikasi dirinya dalam sel tersebut. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh melemah dan tubuh sulit melawan infeksi. Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS dalam waktu 10-15 tahun. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel-sel CD4 atau limfosit T, yang memiliki peran penting dalam melawan infeksi dan penyakit.  Berikut adalah cara HIV menyebar dan menyebabkan AIDS:

a) Kontak Seksual: Penularan utama HIV terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, terutama cairan vagina, semen, cairan preseminal, dan darah. Aktivitas seksual tanpa penggunaan kondom dengan pasangan yang terinfeksi HIV meningkatkan risiko penularan.

b) Pemakaian Jarum Suntik Bersama: Berbagi jarum suntik atau alat injeksi lainnya dengan seseorang yang terinfeksi HIV dapat menyebabkan penularan virus. Ini sering terjadi di kalangan pengguna narkoba yang menyuntikkan zat terlarang.

c) Transfusi Darah dan Produk Darah: Meskipun sekarang telah ada protokol yang ketat untuk memeriksa dan menyaring darah yang akan digunakan dalam transfusi, penularan HIV dulunya dapat terjadi melalui transfusi darah atau penggunaan produk darah yang terkontaminasi.

d) Dari Ibu ke Anak: Seorang ibu yang terinfeksi HIV dapat mentransfer virus kepada bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

e) Peralatan Medis yang Tidak Steril: Penggunaan alat medis yang tidak steril atau tidak benar-benar bersih, seperti jarum atau alat bedah, juga dapat menjadi sumber penularan HIV.

 

Gejala Umum HIV/AIDS

Gejala HIV bisa bervariasi antara satu individu dengan yang lain, dan tidak semua orang yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami gejala pada tahap awal. Perlu diingat bahwa HIV tidak selalu menyebabkan gejala pada tahap awal infeksi. Jika gejala muncul, mereka dapat mirip dengan flu atau infeksi lainnya. Gejala awal infeksi HIV biasanya disebut sebagai sindrom infeksi akut antara lain:

- Diare yang berlangsung lebih dari 1 minggu

- Mual dan muntah

- Keringat dingin pada malam hari

- Demam

- Batuk kering

- Masalah kulit dan mulut, seperti infeksi jamur

- Infeksi berulang dan sering

- Rentan terkena penyakit serius

- Kelemahan dan kelelahan yang berlebihan

- Penurunan berat badan

- Pembengkakan kelenjar getah bening pada leher, ketiak, atau selangkangan yang berlangsung lama

- Luka sariawan pada mulut, anus, atau area kelamin

- Infeksi paru-paru (pneumonia)

- Gangguan memori atau kelainan saraf lainnya

- Depresi, kebingungan, dan perubahan kepribadian

- Munculnya bercak-bercak pada mulut, hidung, atau kelopak mata dengan berbagai warna, seperti kemerahan, merah jambu, ungu, atau cokelat.



Cara Mencegah Penyakit HIV/AIDS

Mencegah penyakit HIV/AIDS melibatkan tindakan-tindakan yang dapat mengurangi risiko penularan virus HIV. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah penyakit AIDS di antaranya:

1. Gunakan kondom saat berhubungan: penggunaan kondom secara konsisten dan benar selama hubungan seksual dapat mengurangi risiko penularan HIV dan penyakit menular seksual (PMS) lainnya.

2. Setia dalam hubungan: Menjalin hubungan seksual yang monogami dan saling setia dengan pasangan yang juga bebas dari HIV dapat membantu mengurangi risiko penularan.

3. Pakailah jarum suntik yang aman: Jika menggunakan obat suntik, pastikan untuk menggunakan jarum suntik dan peralatan lainnya yang bersih, serta tidak berbagi peralatan tersebut dengan orang lain.

4. Lakukan tes HIV dan ketahui statusnya: Tes HIV dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk pengelolaan kesehatan pribadi dan keputusan yang bertanggung jawab dalam hubungan seksual.

5. Pemantauan Kesehatan Seksual: mengikuti pemeriksaan kesehatan seksual secara rutin dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan tentang tindakan pencegahan yang diperlukan.

6. Pantau Kesehatan Ibu dan Anak: untuk ibu hamil yang terinfeksi HIV, perawatan prenatal dan pencegahan penularan dari ibu ke anak (prenatal, perinatal, dan postnatal) sangat penting.

7. Gunakan Peralatan Medis yang Bersih: pastikan peralatan medis, termasuk jarum dan alat bedah, bersih dan steril saat digunakan.

Nah, sobat sehat. Penting untuk dicatat bahwa kombinasi beberapa tindakan pencegahan adalah pendekatan yang paling efektif. Pendidikan dan kesadaran tentang HIV/AIDS dapat membantu masyarakat memahami risiko penularan dan cara-cara untuk mencegahnya. Kesadaran, edukasi, dan keputusan yang bertanggung jawab sangat penting dalam upaya mencegah penularan HIV dan penyakit AIDS.

 

Referensi:

World Health Organization (WHO)

Kementerian Kesehatan RI

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids

https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/hivaids--ims/aids

https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/peringati-hari-aids-sedunia-ini-penyebab-kendala-dan-upaya-kemenkes-tangani-hiv-di-indonesia

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20230720155147-255-975728/pengidap-hiv-di-jakarta-capai-79-ribu-kasus-6-ribu-meninggal#

Kembali

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Jl. Kesehatan No 10
Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat,
DKI Jakarta 10160

    Kontak

  • +62213451338
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    +62 822-1388-8006 (Hotline)
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    dinkes@jakarta.go.id

Media Sosial

   Sitemap