Kelola Hipertensi Dengan Pola Hidup Sehat (Bag. 1)

Hipertensi merupakan suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah arteri. Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (Sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (Diastolik).

Perlu diketahui pula bagi sobat sehat, bahwa Hipertensi bukanlah suatu penyakit turunan. Karena timbulnya Hipertensi berkaitan dengan individu sendiri seperti pola makan hingga gaya hidup. Memang di beberapa kasus, orang tua dengan riwayat darah tinggi beresiko menurunkan kepada anak. Namun perlu digarisbawahi pula bahwa hal ini tidak mutlak diturunkan genetiknya. Sehingga kurang tepat bila dikatakan Hipertensi merupakan penyakit turunan.

Hipertensi bisa saja menyerang seseorang yang berusia muda. Namun usia diatas 65 tahun sangat beresiko terserang Hipertensi. Semakin tinggi umur seseorang, semakin tinggi pula resiko untuk terserang Hipertensi.

Apa Yang Menyebabkan Terserang Hipertensi dan Gejalanya?

Hipertensi tidak memiliki gejala spesifik, namun yang paling sering dirasakan penderitanya yaitu sakit kepala.

“Itu pun tidak selalu sakit kepala dan hanya terjadi pada peningkatan tekanan darah yang sangat tinggi, yaitu diatas 180 atau peningkatan yang terjadi secara cepat. Jadi sering kali Hipertensi tidak ada gejalanya, hanya ketahuan jika melakukan check up atau pemeriksaan kesehatan,” ucap dr. Jerry Eddya Putra Boer, Sp.PD., dari RSUD Pesanggrahan.

“Dikatakan Hipertensi pun jika tekanan darah atas (Sistolik) berada diatas 140 dan tekanan darah bawah atau (Diastolik) diatas 90. Kemudian tidak bisa dilakukan hanya dengan sekali pengukuran saja, tetapi harus dilakukan beberapa kali pengukuran dalam jarak waktu 2-4 Minggu. Jika dilakukan pengecekan lebih terlihat konsisten di angka tinggi, baru dikatakan orang tersebut Hipertensi,” lanjut dr. Jerry. (Bersambung)

Sumber: IG Live Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta (@dinkesdki)