blog-img-10

Keterangan : Mengenal Penyakit Pneumonia

Posted by : Administrator

Mengenal Penyakit Pneumonia

Pneumonia adalah radang jaringan paru-paru yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, dan juga parasit. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi, bersifat serius dan berhubungan dengan angka kesakitan dan angka kematian, khususnya pada populasi usia lanjut dan pasien dengan komorbid. 

Berdasarkan data WHO tahun 2019, pneumonia menyebabkan 14% dari seluruh kematian anak di bawah 5 tahun dengan total kematian 740.180 jiwa. Data Riskesdas Indonesia tahun 2018, penderita pneumonia meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pada kelompok usia 55-64 tahun mencapai 2,5%, pada kelompok usia 65-74 tahun sebesar 3,0% dan pada kelompok usia 75 tahun ke atas mencapai 2,9%. Sementara itu, data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta pada awal 2023 juga menunjukkan adanya peningkatan kasus pneumonia dibandingkan awal 2022. Sedangkan kasus pneumonia balita di DKI Jakarta tahun 2019-2021 tercatat mencapai sekitar 78.659 kasus.

Beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko infeksi pneumonia antara lain usia lanjut, kebiasaan merokok, malnutrisi, riwayat pneumonia sebelumnya, bronkitis kronik, asma, gangguan fungsional, kebersihan mulut yang buruk, penggunaan terapi imunisupresif, penggunaan steroid oral, dan penggunaan obat penghambat sekresi asam lambung. Penyakit ini memiliki tingkat keparahan mulai dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa. Pneumonia berdampak serius bagi penderita bayi dan anak kecil, orang yang lebih tua dari usia 65 tahun, dan orang dengan masalah kesehatan atau sistem kekebalan yang lemah.

 

Penyebab Pneumonia

Pneumonia disebabkan oleh infeksi pada jaringan paru-paru. Infeksi ini bisa disebabkan oleh berbagai jenis mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, jamur, atau mikroba lainnya. Berikut adalah beberapa penyebab umum pneumonia:

1. Bakteri: Ini merupakan penyebab paling umum pneumonia Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) adalah bakteri penyebab pneumonia yang paling umum, tetapi bakteri lain seperti Haemophilus influenzae, Mycoplasma pneumoniae, Chlamydophila pneumoniae, dan Legionella pneumophila juga dapat menyebabkan infeksi paru-paru.

2. Virus: Beberapa virus yang sering terkait dengan pneumonia meliputi virus influenza (flu), virus respiratori sincitial (RSV), virus parainfluenza, dan virus adenovirus.

3. Jamur: Jamur seperti Candida Aspergillus, dan Pneumocystis jirovecii dapat menginfeksi paru-paru, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS.

4. Mikroba lainnya: Beberapa mikroba lain, seperti mikoplasma dan klamidia, juga dapat menjadi penyebab pneumonia.

Selain infeksi, faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena pneumonia termasuk merokok, asap rokok pasif, paparan polusi udara, penyakit kronis seperti diabetes atau penyakit jantung, kelemahan sistem kekebalan tubuh, dan usia (bayi dan lansia lebih rentan terhadap pneumonia).

 

Tanda dan Gejala Pneumonia

Tanda dan gejala pneumonia bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung pada faktor-faktor seperti jenis kuman penyebab infeksi, usia, dan kesehatan tubuh kita secara keseluruhan. Gejala dan tanda pneumonia dapat bervariasi tergantung pada penyebab infeksinya, tingkat keparahan, dan kondisi individu yang terkena. Gejala ringan seringkali mirip dengan pilek atau flu, tetapi berlangsung lebih lama. Gejala dan tanda yang umumnya terkait dengan pneumonia meliputi:

- Nyeri dada saat bernapas atau batuk

- Kebingungan atau perubahan kesadaran mental (pada orang dewasa usia 65 tahun ke atas)

- Batuk, yang dapat menghasilkan dahak

- Kelelahan

- Demam, berkeringat dan menggigil

- Suhu tubuh lebih rendah dari normal (pada orang dewasa yang berusia lebih dari 65 tahun dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah)

- Mual, muntah atau diare

- Kesulitan bernapas

- Kehilangan nafsu makan

Gejala pneumonia pada anak-anak dan bayi dapat sedikit berbeda. Mereka mungkin menunjukkan gejala seperti kesulitan bernapas, nafsu makan yang buruk, perubahan warna kulit, iritabilitas, muntah, atau diare.

 

Cara mencegah penyakit Pneumonia

Untuk mencegah pneumonia, kita dapat dapat mengambil beberapa tindakan pencegahan yang penting. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kita menghindari risiko terkena pneumonia:

1. Vaksinasi 

Vaksinasi adalah cara yang sangat efektif untuk mencegah beberapa jenis pneumonia. Dua vaksin utama yang direkomendasikan adalah vaksin pneumonia pneumokokus dan vaksin influenza. Vaksin pneumonia pneumokokus umumnya direkomendasikan untuk anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, dan individu dengan kondisi kesehatan yang berisiko. Vaksin influenza direkomendasikan setiap tahun untuk hampir semua orang.

2. Menjaga kebersihan tangan 

Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik. Ini membantu mencegah penyebaran kuman dan infeksi. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol.

3. Hindari merokok 

Merokok atau terpapar asap rokok dapat merusak paru-paru dan melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko pneumonia. Jika Anda merokok, pertimbangkan untuk berhenti, dan hindari paparan asap rokok pasif.

4. Hindari paparan polusi udara 

Usahakan untuk menghindari paparan polusi udara yang tinggi, terutama jika kita tinggal di daerah dengan kualitas udara yang buruk. Polusi udara dapat meningkatkan risiko infeksi pernapasan.

5. Jaga sistem kekebalan tubuh 

Menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat adalah kunci untuk melawan infeksi. Ini melibatkan makan makanan sehat, cukup tidur, berolahraga secara teratur, dan menghindari stres berlebihan.

6. Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 

Perilaku sehat secara umum, seperti menjaga pola makan seimbang, menghindari alkohol berlebihan, dan mendapatkan cukup istirahat, dapat membantu menjaga kesehatan kita secara keseluruhan dan mengurangi risiko pneumonia.

Sobat Sehat, Penyakit Pneumonia ini bisa menjadi kondisi serius, terutama pada orang dengan faktor risiko tertentu, seperti lansia, bayi, atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Jika Anda atau seseorang yang dikenal mengalami gejala pneumonia, sangat penting untuk mencari perawatan medis di fasilitas kesehatan terdekat agar secepat mungkin mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. 

 

Referensi:

World Health Organization (WHO)

Centers for Disease Control and Prevention

Kemenkes Republik Indonesia

Abiyev, et al. COVID-19 and Pneumonia Diagnosis in X-Ray Images Using Convolutional Neural Networks.

https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/infeksi-pernapasan--tb/pneumonia

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2709/pneumonia

Kembali

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Jl. Kesehatan No 10
Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat,
DKI Jakarta 10160

    Kontak

  • +62213451338
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    +62 822-1388-8006 (Hotline)
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    dinkes@jakarta.go.id

Media Sosial

   Sitemap