blog-img-10

Keterangan : Kenali Penyebab, Gejala dan Tips Mencegah Hepatitis 

Posted by : Administrator

Kenali Penyebab, Gejala dan Tips Mencegah Hepatitis 

Hepatitis adalah penyakit peradangan yang terjadi pada hati. Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi virus hepatitis, konsumsi alkohol yang berlebihan, obat-obatan tertentu, atau masalah autoimun. Ada beberapa jenis virus hepatitis yang paling umum, yaitu hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, dan hepatitis E. Meskipun semuanya menyebabkan penyakit hati, namun masing-masingnya berbeda di dalam cara penularan, tingkat keparahan penyakit, distribusi geografis, dan pencegahan. 

Secara khusus, tipe B dan C menyebabkan penyakit kronis pada ratusan juta orang dan bersama-sama merupakan penyebab paling umum sirosis hati, kanker hati, dan kematian terkait virus hepatitis. Menurut World Health Organization (WHO), diperkirakan 354 juta orang di seluruh dunia hidup dengan hepatitis B atau C, dan untuk sebagian besar, pengujian dan pengobatan masih di luar jangkauan. Beberapa jenis hepatitis dapat dicegah melalui vaksinasi. 

Sebuah studi WHO juga menemukan bahwa sekitar 4,5 juta kematian dini dapat dicegah di negara berpenghasilan rendah dan menengah pada tahun 2030 melalui vaksinasi, tes diagnostik, obat-obatan, dan kampanye pendidikan. Data per September 2022, Kemenkes RI telah memeriksa 99 kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia. Dari jumlah tersebut 38 di antaranya probable, 12 pending, 49 discarded. Sedangkan, di DKI Jakarta di tahun yang sama terdapat 12 kasus probable dan 3 kasus pending.

 

Penyebab Hepatitis

Hepatitis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, tergantung pada jenis hepatitisnya. Berikut adalah penyebab umum dari beberapa jenis hepatitis:

Hepatitis A: Virus hepatitis A (HAV) adalah penyebab utama hepatitis A. HAV biasanya ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi. Hal ini sering terjadi dalam kasus kurangnya kebersihan, sanitasi yang buruk, atau kontak dekat dengan individu yang terinfeksi.

Hepatitis B: Virus hepatitis B (HBV) adalah penyebab utama hepatitis B. HBV ditularkan melalui darah, cairan tubuh lainnya, atau hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Penyebab umum lainnya termasuk penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah yang tidak aman, atau penularan dari ibu ke anak selama kelahiran.

Hepatitis C: Virus hepatitis C (HCV) adalah penyebab utama hepatitis C. HCV ditularkan terutama melalui kontak langsung dengan darah yang terinfeksi, seperti penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi, transfusi darah yang tidak aman, atau melalui tindakan medis yang tidak steril. 

Hepatitis D: Virus hepatitis D (HDV) membutuhkan virus hepatitis B (HBV) sebagai inangnya. Infeksi hepatitis D terjadi saat seseorang yang telah terinfeksi HBV juga terinfeksi HDV. Penularan HDV terutama melalui darah, seperti penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi atau melalui hubungan seksual.

Hepatitis E: Virus hepatitis E (HEV) adalah penyebab utama hepatitis E. Biasanya ditularkan melalui air yang terkontaminasi atau makanan yang tercemar oleh tinja orang yang terinfeksi. Hepatitis E lebih umum terjadi di daerah-daerah dengan sanitasi yang buruk.

Selain infeksi virus, hepatitis juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, penggunaan obat-obatan tertentu, seperti parasetamol dalam dosis tinggi, atau masalah autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel hati. Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan peradangan pada hati dan menyebabkan hepatitis non-virus.

 

Gejala Hepatitis

Gejala hepatitis dapat bervariasi tergantung pada jenis virus hepatitis yang menyebabkannya dan apakah infeksi berlangsung secara akut atau kronis. Penderita hepatitis biasanya tidak merasakan gejala sampai beberapa minggu atau telah terjadi gangguan fungsi hati. Pada penderita hepatitis akibat infeksi virus, gejala akan muncul setelah masa inkubasi, yakni sekitar 2 minggu sampai 6 bulan. Berikut adalah beberapa gejala umum hepatitis yang mungkin muncul:

- Kelelahan dan kelemahan yang berlebihan

- Demam

- Hilang nafsu makan

- Mual dan muntah

- Nyeri atau ketidaknyamanan pada area perut, terutama di sekitar daerah hati

- Kulit dan mata yang kuning (jaundice), yang dapat disertai dengan urin yang gelap 

- Gatal-gatal pada kulit

- Perubahan warna urin, menjadi lebih gelap

- Perubahan warna tinja, menjadi lebih pucat

- Pembengkakan pada area perut, terutama pada hepatitis B dan C yang berlanjut menjadi sirosis hati

- Gangguan tidur

- Perubahan mood atau depresi

 

Tips mencegah penyakit Hepatitis

Menjaga pola hidup sehat, termasuk makan makanan seimbang, berolahraga secara teratur, menghindari merokok, membatasi konsumsi alkohol, dan mengurangi kejadian berisiko dapat membantu memelihara kesehatan hati dan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan. Adapun beberapa tips lain yang dapat membantu dalam mencegah penyakit hepatitis:

1. Vaksinasi 

Vaksin hepatitis A dan hepatitis B telah tersedia dan sangat efektif dalam mencegah infeksi. Pastikan untuk mendapatkan vaksinasi lengkap sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan oleh tenaga medis di fasilitas kesehatan terdekat.

2. Jaga kebersihan diri dengan baik 

Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah kontak dengan bahan-bahan yang terkontaminasi. Hindari berbagi barang-barang pribadi yang dapat menyebabkan penularan virus hepatitis, seperti sikat gigi, gunting kuku, atau jarum suntik serta hindari makanan dan air yang tidak aman atau telah terkontaminasi.

3. Hindari penggunaan jarum suntik bersama

Jika menggunakan jarum suntik, pastikan untuk menggunakan yang baru atau steril. Hindari berbagi jarum suntik dengan orang lain, baik itu untuk keperluan medis atau keperluan lain.

4. Praktik seks yang aman 

Penggunaan kondom dapat membantu mengurangi risiko penularan hepatitis B dan C melalui hubungan seksual. Jaga kebersihan tubuh dan batasi jumlah pasangan seksual untuk mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual, termasuk juga penyakit hepatitis.

5. Hindari kontak dengan darah yang terkontaminasi 

Hindari kontak langsung dengan darah yang terinfeksi, baik itu melalui alat tato yang tidak steril, pemakaian aksesori tindik tubuh yang tidak steril, atau pertukaran jarum suntik.

6. Pastikan keamanan dalam prosedur medis 

Saat menjalani prosedur medis atau tindakan yang melibatkan jarum atau alat lainnya, pastikan bahwa semua instrumen dan peralatan yang digunakan telah disterilkan dengan benar.

7. Jauhi alkohol dan obat-obatan terlarang 

Penggunaan alkohol yang berlebihan dan penggunaan obat-obatan terlarang dapat meningkatkan risiko kerusakan hati dan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap infeksi hepatitis.

 

Jika sobat sehat mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki risiko terkena hepatitis, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan diagnosis lebih lanjut. Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala hepatitis akut seperti mual, muntah, diare berat hingga demam ringan untuk mendapatkan diagnosa lebih awal. Sehingga proses penanganan pasien dapat dilakukan secara cepat dan tepat. [RH]

 

Referensi:

https://www.cdc.gov/hepatitis/index.htm

https://www.who.int/health-topics/hepatitis.

https://liverfoundation.org/for-patients/about-the-liver/diseases-of-the-liver/hepatitis/.

https://promkes.kemkes.go.id/-5-tips-pencegahan-hepatitis-akut-yang-harus-kamu-ketahui

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20220930/5441190/kasus-probable-hepatitis-akut-bertambah-3-orang-total-jadi-99-kasus/

 

Kembali

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Jl. Kesehatan No 10
Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat,
DKI Jakarta 10160

    Kontak

  • +62213451338
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    +62 822-1388-8006 (Hotline)
    (Senin - Kamis 08:00 - 16.00 WIB)
    (Jum'at 08:00 - 16.30)

    dinkes@jakarta.go.id

Media Sosial

   Sitemap